Pertamina Perkuat Pondasi Bisnis UMKM Lewat Program UMK Academy 2025

Pertamina Perkuat Pondasi Bisnis UMKM Lewat Program UMK Academy 2025
Pertamina Perkuat Pondasi Bisnis UMKM Lewat Program UMK Academy 2025 (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Medan - Sub Holding Upstream Regional 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya dalam pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan menggelar Pertamina UMK Academy 2025.

Mengusung tema "Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju", pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta dan berlangsung sukses di Karibia Boutique Hotel Medan pada 22-23 Oktober 2025.

Pelatihan interaktif ini dirancang untuk mendorong UMK naik kelas lebih cepat, bahkan hingga ke tingkat internasional, dengan fokus pada penguatan pengelolaan keuangan, inovasi produk, dan digitalisasi.

Arina Hidayatul Chasanah, Officer CID Pertamina Hulu Rokan Zona 1, yang mewakili Manager CID Pertamina Hulu Rokan Regional 1, Iwan Ridwan Faizal, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan UMK yang tangguh, berkualitas, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

"Tujuan utama program ini adalah mendorong para pelaku usaha mikro kecil bisa semakin maju dan naik kelas lebih cepat, bahkan hingga ke tingkat internasional," ujar Arina di Medan, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber profesional, termasuk Christopher Angkasa (Founder of Clapham Company), Suvany Tjie (Certified Financial Planner), Tiffany Simon (Founder of Toteally), dan Silvia Dng (Founder of EcoEducare).

Materi yang disampaikan sangat praktis dan aplikatif untuk operasional sehari-hari di tingkat regional, seperti Arus Kas, Pembukuan, dan Penggunaan Aplikasi Majoo. Strategi Manajemen Waktu UMK. Riset dan Analisa Pasar, Packaging, dan Inovasi Produk.

Kemudian, Digital Marketing dan Branding. Dan, Seri Go Green UMK: Jalan Menuju Bisnis Ramah Lingkungan.

Pertamina UMK Academy dirancang dengan kurikulum bertahap yang meliputi kelas Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Selain empat pilar tersebut, semangat Go Green diintegrasikan dalam setiap kelas sebagai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Untuk mendukung kemajuan UMK, Pertamina terus melakukan improvement, termasuk fokus pada beberapa sektor unggulan seperti agribisnis, craft, fesyen, wastra, food & beverage (F&B), dan jewelry. Selain itu, UMK akan dihubungkan dengan rantai pasok lokal, nasional, dan internasional.

Mulai tahun ini, Pertamina meluncurkan Learning Management System (LMS), sebuah platform inovatif yang memudahkan UMK mengakses semua materi, tugas, dan evaluasi pembelajaran secara fleksibel, kapan saja dan di mana saja.

Pelatihan ini juga membedakan materi regional dan nasional. Di tingkat regional, materi difokuskan pada fondasi bisnis (seperti cara membuat NIB dan pencatatan keuangan sederhana). Sementara di tingkat nasional, materi lebih strategis untuk scale-up (seperti strategi diversifikasi produk dan penyusunan SOP).

"Harapannya untuk alumni yang ada hari ini di sini jadi juara di tingkat nasional. Semoga mendapat menjadi juara yang dari Regional 1 Zona 1. Kami juga berharap ilmu yang diperoleh dari kelas-kelas di sini dapat diterapkan dan bisa bersinergi dengan pelaku usaha lainnya," jelasnya.

Marissa, peserta Pertamina UMK Academy 2025 dari Indragiri Hulu, Riau, yang juga perwakilan KERISPATI (Keripik Pisang Roti), berbagi kisah suksesnya. Usaha keripik pisang roti—yang berasal dari pisang khas Desa Lamasari 123, Indragiri Hulu—ini dikembangkan dari kelompok tani Tuna Sari dan telah menjadi binaan Pertamina sejak 2022.

KERISPATI, yang memulai usaha pada saat COVID tahun 2020 dan kini memiliki tujuh pegawai, memiliki tiga varian rasa (original, balado, dan cokelat) dengan cokelat sebagai rasa favorit.

Marissa menyatakan perasaan senang dan bangga lolos menjadi peserta. "Pastinya, kita senang produk unggulannya kita bisa dikenal lebih luas lagi," katanya.

Ia bersemangat mengikuti akademi untuk mendapatkan bimbingan langsung dari profesional, sertifikasi, perizinan, serta ilmu perluasan pasar, termasuk pelatihan tematik soal agribisnis.

Marissa juga menegaskan adanya peningkatan omset dan perluasan pasar sebagai dampak mengikuti akademi. "Kalau dulu pemasaran kita masih melalui metode mulut ke mulut. Kalau sekarang kita sudah menembus perusahaan, yang kerap dijadikan oleh-oleh," jelasnya.

Pemasaran produknya yang dulunya masih di level kecamatan, kini telah menjangkau seluruh Indonesia. "Harapannya, UMK naik kelas, meningkatnya omset, dan keberlanjutan," tutup Marissa.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi