Garda Pemuda NasDem Sumut Serukan Perang Total terhadap Pengedar Narkoba

Garda Pemuda NasDem Sumut Serukan Perang Total terhadap Pengedar Narkoba
Garda Pemuda NasDem Sumut Serukan Perang Total terhadap Pengedar Narkoba (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Ancaman narkoba di Sumatera Utara kian mengkhawatirkan. Data terbaru Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menunjukkan provinsi ini menduduki peringkat tertinggi dalam peredaran narkoba di Indonesia. Namun, di tengah keprihatinan itu, semangat perlawanan muncul dari anak muda.

Ketua Garda Pemuda NasDem Sumatera Utara, Defri Noval Pasaribu, SE, MSP, menyerukan perang total terhadap para pengedar narkoba. Seruan itu ia sampaikan dengan lantang saat ditemui awak media di Gedung DPRD Sumut, Jumat (24/10/2025) pagi.

“Kita tidak boleh tinggal diam. Sudah saatnya Sumatera Utara menyatakan perang terhadap pengedar narkoba. Tidak ada ampun, tidak ada toleransi. Mereka adalah perusak masa depan bangsa,” tegas Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Nasdem ini.

Defri menilai tingginya angka peredaran narkoba di Sumut disebabkan oleh lemahnya penegakan hukum dan abainya sebagian pihak terkait. Ia menyoroti maraknya “barak-barak narkoba” yang tetap beroperasi meski berkali-kali digerebek aparat.

“Barak narkoba dibongkar, sebentar sudah berdiri lagi. Ini menunjukkan penegakan hukum kita masih setengah hati,” ujarnya.

Politisi muda yang juga menjabat Sekretaris Komisi D DPRD Sumut itu menegaskan, saat ini narkoba sudah menyusup hingga ke desa-desa dan bahkan ke kalangan anak-anak. Data Bareskrim mencatat, terdapat sedikitnya 150 kasus narkoba yang melibatkan anak-anak di Sumatera Utara — angka yang sangat memprihatinkan.

Meski berbagai langkah mitigasi seperti rehabilitasi dan penyuluhan sudah berjalan, Defri menilai langkah paling efektif adalah gerakan bersama yang tegas dan berani.

“Rehabilitasi dan penyuluhan itu penting, tapi yang lebih mendesak adalah ketegasan. Kita harus berani menyatakan perang terhadap para pengedar narkoba,” ujarnya.

Defri menyerukan agar semua pihak, mulai dari aparat penegak hukum, pemerintah daerah, organisasi pemuda, hingga masyarakat, bersatu dalam satu barisan perjuangan.

“Garda Pemuda NasDem siap menjadi garda depan. Tapi kami tidak bisa sendiri. Semua elemen harus turun tangan. Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal masa depan generasi muda Indonesia,” tegasnya.

Defri juga menyoroti dampak luas narkoba terhadap meningkatnya kriminalitas di Medan dan sekitarnya — dari kasus begal, pencurian, hingga prostitusi dan perjudian.

“Kita tidak bisa lagi menutup mata. Imej Sumut sudah seperti ‘Gotham City’. Tapi kita bisa ubah itu jika seluruh elemen bersatu melawan peredaran narkoba,” katanya optimistis.

Ia mengajak masyarakat untuk tidak takut melapor dan ikut berperan aktif dalam pemberantasan narkoba. “Jangan biarkan rasa takut membungkam kita. Melawan narkoba adalah tanggung jawab moral seluruh warga Sumatera Utara,” serunya.

Menutup pernyataannya, Defri Noval Pasaribu menegaskan bahwa momentum ini harus menjadi titik balik bagi Sumatera Utara untuk bangkit dan memulihkan martabatnya.

“Kita ingin Sumatera Utara dikenal bukan sebagai provinsi peredaran narkoba tertinggi, tapi sebagai provinsi yang paling tegas melawan narkoba. Saatnya kita bangkit, selamatkan generasi, dan rebut kembali masa depan Sumut,” tandasnya penuh keyakinan.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi