Kakanwil Ditjenpas Sumut: Kondisi Lapas Gunungsitoli Aman dan Terkendali (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kakanwil Ditjenpas Sumut), Yudi Suseno mengatakan, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Gunungsitoli saat ini aman dan terkendali.
Hal ini ditegaskan Yudi menanggapi munculnya isu yang menyebutkan terjadinya kerusuhan di dalam Lapas beberapa waktu lalu.
"Kondisi saat ini Lapas Gunungsitoli dalam aman dan terkendali," ujarnya, Jumat (24/10).
Dia mengaku adapun yang terjadi di dalam Lapas adalah insiden yang bersifat insidental.
Hal ini bermula ketika Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) melakukan tindakan disiplin terhadap salah seorang tahanan pendamping (Tamping) dapur bernama Hendrikus Rebusma Batee pada Rabu, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 07.30 WIB.
"Ketika itu Kalapas melakukan kontrol rutin ke dapur," ucapnya.
Namun saat melakukan kontrol rutin, Kalapas mendapati Hendrikus memasukkan barang terlarang berupa makanan dari luar dapur yakni roti yang dibeli dari kantin ke dalam ruang strafsel (sel hukuman).
Padahal tindakan membawa makanan dari luar dapur Lapas merupakan pelanggaran tata tertib karena berpotensi disalahgunakan dan dapat menimbulkan gangguan keamanan.
"Hendrikus juga disebut sudah sering diingatkan oleh Kalapas mengenai hal tersebut, namun tetap mengulanginya," katanya.
"Melihat pelanggaran itu Kalapas sempat menegur Hendrikus dan memukul bagian kening yang menyebabkan luka kecil hingga mengeluarkan darah," tambahnya.
Peristiwa itu kemudian memicu reaksi spontan dari beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lainnya yang merasa tidak terima.
Beberapa WBP berkumpul di lapangan Lapas dan menyuarakan protes, sehingga menimbulkan kesan bahwa situasi di dalam lapas sedang rusuh.
"Namun, pihak Lapas bersama unsur TNI-POLRI segera melakukan langkah cepat dengan melakukan mediasi langsung di lokasi," pungkasnya.
“Situasi sempat memanas sesaat, tetapi segera dapat dikendalikan. Saat ini mediasi antara pihak Lapas, TNI, POLRI dan perwakilan WBP telah dilakukan dan seluruh warga binaan telah kembali ke blok masing-masing," imbuhnya.
Untuk itu dia menegaskan tidak benar jika disebut terjadi kerusuhan besar di dalam Lapas seperti yang ramai diberitakan di media sosial.
"Insiden yang terjadi juga telah diselesaikan secara damai melalui pendekatan persuasif," tandasnya.
Dia juga mengatakan, WBP yang mengalami luka telah mendapatkan perawatan di Klinik Lapas oleh petugas medis.
"Luka yang dialami dikategorikan ringan dan tidak memerlukan penanganan lanjutan di rumah sakit luar," pungkasnya.
“Tidak ada korban lain, tidak ada fasilitas yang rusak, dan tidak ada tindakan anarkis dari warga binaan, semua sudah kembali kondusif,” tambahnya.
Dia juga menegaskan, pihak Kanwil Ditjenpas Sumut akan melakukan evaluasi terhadap Kalapas dan petugas sesuai prosedur yang berlaku.
"Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional institusi agar setiap tindakan pembinaan tetap dilakukan dengan cara yang humanis dan proporsional," tandasnya.
Dia mengatakan, insiden ini menjadi pembelajaran bagi seluruh jajaran pemasyarakatan untuk tetap mengedepankan komunikasi yang baik terhadap warga binaan.
"Menghormati martabat warga binaan, namun tetap menegakkan disiplin demi keamanan," ucapnya.
Yudi mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum diverifikasi secara resmi. Ia juga menegaskan bahwa pemberitaan yang menggambarkan Lapas dalam kondisi rusuh dan kacau adalah tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Saat ini seluruh kegiatan pembinaan masih berjalan normal sehingga isu kerusuhan yang terjadi adalah keliru dan tidak berdasar," pungkasnya.
(CAN/RZD)