Kolaborasi PDSKKI dan PEDI Hasilkan Generasi Baru Edukator Diabetes di Indonesia

Kolaborasi PDSKKI dan PEDI Hasilkan Generasi Baru Edukator Diabetes di Indonesia
Kolaborasi PDSKKI dan PEDI Hasilkan Generasi Baru Edukator Diabetes di Indonesia (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pelatihan Edukator Diabetes Nasional Tingkat Dasar bagi tenaga kesehatan, khususnya Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Sp.KKLP), telah sukses diselenggarakan oleh Perkumpulan Edukator Diabetes Indonesia (PEDI) bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Indonesia (PDSKKI).

Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Rabu, 22 Oktober 2025, dan dilanjutkan dengan sesi luring di Kinasih Conference Centre, Bogor, pada 24–26 Oktober 2025.

Pelatihan ini terakreditasi Kemenkes, dan bertujuan meningkatkan kapasitas dokter Sp.KKLP dalam memberikan edukasi komprehensif kepada penyandang diabetes melitus tipe 2 (DMT2), sesuai dengan semangat Transformasi Layanan Primer Kementerian Kesehatan RI.

Para peserta mendapatkan pembekalan teori dan keterampilan praktis mengenai edukasi diabetes berbasis pendekatan pasien, keluarga, dan komunitas.

Kegiatan diikuti sekitar 60 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara.

Menariknya, pelatihan ini juga diikuti oleh tujuh residen Program Studi Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Prodi KKLP) dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Prima Indonesia (UNPRI), yang mendapat kesempatan belajar langsung dari para pakar nasional serta terlibat aktif dalam sesi hands-on workshop dan diskusi kasus nyata.

Mereka mengikuti 23 sesi hands-on workshop yang meliputi pengaturan pola makan, teknik injeksi insulin, pemantauan glukosa darah mandiri, hingga pemeriksaan dan perawatan kaki diabetes.

Setiap peserta juga menjalani kegiatan harian seperti senam diabetes pagi, pemantauan gula darah mandiri, serta simulasi hidup sebagai diabetesi untuk memahami pengalaman pasien secara langsung.

Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber dan fasilitator nasional dari berbagai bidang, di antaranya Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE; Prof. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD, FINASIM; Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS, Sp.KKLP; serta para pakar lainnya.

Selain materi inti, pelatihan juga memuat topik muatan lokal seperti sindroma kardiorenal metabolik, penggunaan obat baru kelas GLP-1 RA, serta digitalisasi hasil pemantauan glukosa darah mandiri.

Kegiatan ditutup dengan Malam Inagurasi yang menandai terbentuknya jejaring baru edukator diabetes nasional.

Ketua PDSKKI Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM, M.Pd.Ked., Sp.KKLP, Subsp.COPC menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya membekali peserta dengan kompetensi teknis, tetapi juga menumbuhkan komitmen moral untuk menjadi agen perubahan dalam pencegahan komplikasi diabetes di masyarakat.

“Kami ingin para Sp.KKLP mampu menjadi ujung tombak edukator diabetes yang memberikan edukasi yang berkesinambungan, mulai dari klinik, puskesmas, hingga komunitas,” ujarnya, dan menambahkan bahwa kolaborasi antara PDSKKI dan PEDI menjadi contoh nyata sinergi antarprofesi dalam memperkuat peran Sp.KKLP di bidang pencegahan penyakit kronik.

Sementara itu, dr. Ida Ayu Kshanti, Sp.PD-KEMD, selaku Ketua PEDI, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas profesi dalam memperkuat jejaring edukasi diabetes nasional.

“Kolaborasi antara PEDI dan PDSKKI ini menjadi contoh sinergi antara spesialis penyakit dalam dan spesialis kedokteran keluarga. Melalui pelatihan ini, kami berharap edukasi diabetes tidak hanya berhenti di ruang praktik, tetapi menjangkau keluarga dan komunitas secara berkelanjutan,” tutur dr. Ida Ayu.

Ia menambahkan, PEDI berharap kolaborasi ini dapat diperluas untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di seluruh Indonesia melalui pelatihan berjenjang dan dukungan digital edukasi.

Prof. Mariatul Fadilah, MARS, Ph.D., Sp.KKLP, Subsp.COPC, sebagai salah satu peserta, yang juga Dewan Pengawas PDSKKI dan Konsilor Purna Bidang Pendidikan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), turut memberikan kesan mendalam terhadap pelatihan ini.

“Pelatihan ini luar biasa karena memadukan pendekatan ilmiah, empatik, dan kontekstual. Sebagai pendidik dan penggerak layanan primer, saya melihat kegiatan ini sangat relevan untuk memperkuat kapasitas Sp.KKLP dalam mengelola penyakit kronik berbasis edukasi pasien,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, bahwa keterlibatan residen Sp.KKLP dalam pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesinambungan kompetensi edukator diabetes di masa depan.

Sementara itu, Dr. dr. Ali Napiah Nasution, MKT, Sp.KKLP, Subsp.FOMC sebagai Ketua Bidang Peningkatan Kompetensi Kolegium KKLP, yang juga hadir sebagai peserta, memberikan masukan penting terkait implementasi edukasi diabetes dalam praktik layanan primer.

“Pelatihan ini sangat relevan dengan konsep Family-Oriented Medical Care (FOMC). Edukasi diabetes tidak cukup hanya menarget pasien, tetapi juga harus menjangkau keluarga sebagai sistem pendukung utama keberhasilan terapi,” jelasnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan terbentuk lebih banyak tenaga edukator diabetes profesional yang berperan aktif dalam mengendalikan prevalensi diabetes di Indonesia, sejalan dengan target nasional menuju masyarakat sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi