Hal ini disampaikannya saat menanggapi terkait kasus di SMPN 3 Medan yang makanannya tidak diterima oleh sekolah karena berbau. Selain itu hal ini juga dikatakannya menyikapi kejadian di Kabupaten Toba yang ratusan siswa masuk rumah sakit diduga karena MBG.

“Semua harus benar-benar diperhatikan kebersihannya. Jangan sampai ada lagi kejadian makanan basi atau bau. Ini menyangkut kesehatan anak-anak kita,” ujar Zaki saat peresmian SPPG Harjosari I milik Yayasan Ratu Prabu 08 yang dikelola oleh Sri Kumala, Senin (28/10).

Zakiyuddin menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas makanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti makanan basi atau berbau. "Kota Medan harus menjadi acuan dari sisi kualitas. Karena kita di ibukota, maka ini harus bagus," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pemko Medan katanya menyampaikan apresiasi kepada Sri Kumala atas kontribusinya mendukung program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam menghadirkan SPPG di berbagai daerah. “Kami berterima kasih kepada Ibu Sri Kumala yang telah membantu melaksanakan program Bapak Presiden. SPPG yang dihadirkan juga bagus, besar, rapi, dan bersih,” tambahnya.

Zakiyuddin berharap ke depan semakin banyak SPPG yang bisa dihadirkan di Kota Medan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat lebih cepat menjangkau seluruh siswa. “Target kita di Medan ada 200 SPPG. Sebagai ibukota SPPG, kita harus menjadi rujukan dalam hal kualitas dan kebersihan,” tegasnya.

Dengan adanya komitmen bersama antara pemerintah, yayasan, dan masyarakat, diharapkan seluruh SPPG di Kota Medan mampu memberikan layanan pangan bergizi yang aman, sehat, dan berkualitas bagi para pelajar.

(NS)