Sedang Lelap, Binsar Dipatuk Ular Kobra di Kasur

Sedang Lelap, Binsar Dipatuk Ular Kobra di Kasur
Seorang perawat Rindu A6 RSUP H Adam Malik sedang melatih penglihatan pasien pasca dipatuk ular kobra (Analisadaily/Mahjijah Chair Ozy)

Analisadaily.com, Medan - Waktu menunjukan pukul 03.30 WIB. Rasa seperti terbakar tersundut api di bagian luar lutut kiri, membangunkan Binsar Sihombing (33) warga Jalan Kuali, Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, dari tidur lelapnya, Minggu (26/10/2025).

Ayah satu putri itu bersegera menggapai telepon seluler yang tergeletak di kasur. Karena mereka sengaja mematikan lampu saat hendak tidur. Berbekal cahaya senter telepon selulernya itu, dia menyuluh ke arah sumber yang menyebabkan kakinya terasa terbakar api.

"Setelah saya cek, kenapa kok anu, ternyata ular Kobra ada di sebelah kiri dan sudah mematuk lutut kiri saya," ujar Binsar saat ditemui sedang menjalani rawat inap di Ruang Rindu A6 RSUP H Adam Malik, Selasa (28/10/20025).

Setelah dipatuk ular sebesar lengan bayi, berwarna hitam dan panjangnya hampir satu meter itu, Binsar minta istrinya sekalian membawa anaknya bergeser dan turun pelan-pelan dari tempat tidur dua tingkat itu. Karena kuatir ular itu naik ke atas kasur istrinya.

Setelah itu, istrinya menyarankan agar Binsar segera ke rumah sakit dan mengabaikan ular Kobra yang sudah mengigitnya. RS Royal Prima yang jaraknya lebih dekat dari rumah kontrakan menjadi tujuan. Namun saat tiba di sana, petugas rumah sakit mengaku tidak punya serum Anti Bisa Ular (ABU).

Binsar disarankan berobat ke rumah sakit milik pemerintah, RSUP Adam Malik. Sementara ular Kobra itu, setelah menggigit korban entah pergi kemana.

"Dicari tetangga juga tidak ketemu," cetusnya.

Karyawan salah satu perusahaan di PT KIM yang baru dua minggu bekerja itu menduga kalau ular Kobra berasal dari belakang rumahnya.

"Sebab, di belakang rumah ada kandang bebek milik kami. Mungkin dari sela-sela pintu belakang rumah ularnya masuk," jelas Binsar yang mengaku tidak punya BPJS Kesehatan karena menunggak saat Covid-19 mendera.

Selain itu, lanjut Binsar yang akhirnya pengobatannya dicover program Universal Health Coverage (UHC) dari Pemko Medan, di belakang kandang bebek itu ada lahan kosong juga milik warga namun semak.

"Setelah dipatuk ular Kobra itu, di sekitar bekas gigitan terasa kesemutan, kebas, mual, muntah-muntah, tulang-tulangnya ngilu dan sempat susah bernafas," katanya.

Dengan kejadian ini, Binsar mengaku akan merapikan pintu yang diduga sebagai akses masuk ular tersebut.

"Saya juga sudah laporkan juga kondisi pintu itu kepada pemilik rumah," ujarnya.

Dengan kasus ini, jumlah warga yang dipatuk ular dan menjalani perawatan di rumah sakit milik pemerintah pusat itu kembali bertambah. Jika sebelumnya jumlahnya 58 orang, bertambah menjadi 60 orang.

Sebelumnya, tepatnya 22 Oktober 2025, juga masuk pasien ke Rindu A4 karena dipatuk ular, bernama Dedy Nugraha Siregar (31) warga Kota Medan.

Dari jumlah tersebut rincian warga Sumatera Utara yang dipatuk ular yakni, dari Deliserdang 19 orang, sementara jumlah warga Medan yang dipatuk naik menjadi 20 orang, Langkat 7 orang, Serdang Bedagai 5 orang, Simalungun 4 orang, Dairi 3 orang, Batubara dan Tanjung Balai masing-masing 1 orang.

Dari jumlah tersebut, yang meninggal dunia satu orang, 59 selamat.

(MC/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi