 
								BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Rp70 Juta dan Beasiswa untuk Anak Nelayan Hilang di Sialang Buah (Analisadaily/Istimewa)
							 
							Analisadaily.com, Sergai - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memastikan akan memberikan santunan kecelakaan kerja sebesar Rp 70 juta serta beasiswa pendidikan untuk dua anak nelayan Waliadi alias Adi Jawa (43) yang hilang saat melaut di Perairan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).
Bantuan ini merupakan bentuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja sektor informal, khususnya nelayan.
									
Hal ini disampaikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tanjungmorawa, Robi didampingi Kepala Dinas Perikanan Sergai, Dr. Claudia Evinta Siregar, SKM, M.Kes, Sekretaris Dinas Maslina R. Sagala, S.Pi, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Deploma Sembiring, S.Pi saat berkunjung ke rumah kelurga korban di Dusun IV Desa Pekan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai, Kamis (30/10).
Kedatangan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tanjungmorawa beserta rombongan diterima istri korban, Maryam Siregar bersama kedua anaknya.
Selanjutnya Robi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah mendaftarkan nelayan sebagai peserta aktif program jaminan sosial tenaga kerja.
“Alhamdulillah, almarhum Waliadi terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan melalui bantuan iuran pemerintah Kabupaten Sergai dan Provinsi, ini bukti negara hadir untuk melindungi pekerja seperti nelayan agar ketika terjadi musibah tidak menimbulkan kemiskinan baru,” kata Robi.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses klaim tidak dipungut biaya.
“Kami pastikan ahli waris tidak dikenakan biaya apa pun.BPJS Ketenagakerjaan adalah program pemerintah, bukan asuransi swasta. Kami akan mengawal proses dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sergai hingga hak ahli waris tersalurkan,” ujarnya.
Robi menambahkan bahwa ahli waris akan menerima santunan Rp 70 juta serta beasiswa untuk dua anak-anaknya dengan total Rp 174 juta, mulai dari jenjang TK hingga perguruan tinggi.
“Harapannya, santunan ini bisa membantu keluarga dan memastikan anak-anak korban tetap bisa melanjutkan kehidupan dan pendidikan hingga kuliah," ungkapnya.
Sementara itu, istri korban, Maryam Siregar mengungkapkan bahwa pencarian telah dilakukan secara menyeluruh oleh tim gabungan dari Basarnas, Polairud, TNI AL dan para nelayan setempat.
“Nelayan lain melihat suami saya dihantam ombak dan digulung arus. Mereka berusaha menolong, tetapi suami saya tidak terlihat lagi,” ujar Maryam dengan suara bergetar.
Ia mengatakan pelampung milik suaminya ditemukan di lokasi kejadian, sementara perahu dan alat tangkap juga ditemukan oleh warga.
“Pelampungnya ada nama, jadi kami yakin itu miliknya. Pencarian sampai ke Tanjung Balai, tapi jasadnya belum ditemukan,” ucapnya.
Maryam menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah dan kelompok nelayan yang terus membantu.
Meski masa pencarian resmi dinyatakan selesai, pihak terkait masih melakukan pengawasan di wilayah perairan sekitar untuk mengantisipasi temuan lanjutan.
Pemerintah Kabupaten Sergai dan BPJS Ketenagakerjaan menegaskan komitmen untuk terus memberikan perlindungan bagi nelayan dan kelompok pekerja rentan di wilayah pesisir.
(BAH/RZD)