Penerapan STEM di SDN 125554 Siantar Bikin Siswa Kreatif dan Semangat Belajar

Penerapan STEM di SDN 125554 Siantar Bikin Siswa Kreatif dan Semangat Belajar
Penerapan STEM di SDN 125554 Siantar Bikin Siswa Kreatif dan Semangat Belajar (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Siantar - Suasana belajar mengajar di salah satu ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 125554 Kota Pematangsiantar tampak seru pada Kamis (30/10/2025) lalu. Siswa dan guru berinteraksi dengan penuh semangat mengulas materi pelajaran.

Ya, SDN 125554 Pematangsiantar menjadi salah satu sekolah yang menerapkan pendekatan pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) melalui program pendampingan dari Tanoto Foundation.

Penerapan STEM di sekolah ini sudah menunjukkan hasil positif meski baru berjalan 3 bulan, terutama dalam meningkatkan semangat belajar dan kreativitas siswa.

Kepala SDN 125554 Pematangsiantar, Dame Siringoringo merasa bangga terhadap antusias guru dan siswa yang menerima program STEM dengan baik.

“Ketika saya pelajari STEM, saya langsung mengajak guru-guru berkolaborasi. Nah, kurun waktu tiga bulan, kami sudah punya siswa yang bisa menciptakan teknologi sederhana dari sains. Sehingga pembelajaran jadi sangat menyenangkan, dan anak-anak bahagia belajar,” kata Dame.

Diungkapkannya, saat ini penerapan STEM masih berlangsung di 2 kelas, yautu Kelas 4C dan Kelas 5B. Untuk meningkatkan kualitas, pihak sekolah berencana memperluasnya ke seluruh kelas, yaitu 16 kelas.

“Rencananya STEM akan dijalankan di semua kelas, karena responsnya sangat baik. Para guru semangat, dan siswa semakin kreatif. Bahkan, ada anak yang biasanya pasif, saat ini jadi mau terlibat aktif,” ungkapnya.

Penerapan STEM di SDN 125554 Siantar Bikin Siswa Kreatif dan Semangat Belajar (Analisadaily/Reza Perdana)
Menurut Dame, pembelajaran berbasis STEM sangat membantu para siswa dalam memahami keterkaitan antara sains, teknologi, rekayasa, dan matematika secara menyeluruh.

Kemudian, para guru juga belajar lagi tentang sains, teknologi, dan matematika yang terhubung. Dampaknya, anak-anak bisa berkreasi, membuat mobil mainan dari botol air bekas dengan magnet, dan ide-ide baru juga bermunculan.

Dame Siringoringo berharap program STEM dapat terus berlanjut dan diadopsi oleh lebih banyak sekolah di Kota Pematangsiantar.

“Harapannya, semoga semua sekolah bisa ikut menerapkan STEM. Anak-anak jadi lebih kreatif, berani berinovasi, dan punya rasa ingin tahu tinggi. Jadi bekal masa depan mereka,” sebutnya.

Program STEM merupakan bagian dari proyek perubahan Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation, yaitu Tim Geulisnum Pisan yang berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi guru.

Tim ini beranggotakan Renny L.B. Sinaga, S.Pd sebagai Ketua, Patricia Sirait, S.Pd, Sekretaris, Berliana Saragih, Bendahara, dan Sri Rezeki, S.Pd, Anggota.

Renny L.B. Sinaga, yang juga Kepala SD GKPS 1 Pematangsiantar, sekaligus Fasda, menjelaskan, SDN 125554 Pematangsiantar dipilih karena respons positif dari para guru dan kepala sekolah terhadap pembelajaran STEM.

“Ketika kami melihat antusias mereka, kami yakin sekolah ini siap menjadi mitra. Guru-gurunya cepat tanggap, langsung mengadakan pelatihan internal, dan hasilnya terlihat nyata dari peningkatan literasi-numerasi siswa,” Renny menuturkan.

Penerapan STEM di SDN 125554 Siantar Bikin Siswa Kreatif dan Semangat Belajar (Analisadaily/Reza Perdana)
Pendampingan dilaksanakan sejak 6 Agustus hingga 30 Oktober 2025, mencakup pelatihan guru, lesson study, serta proyek pembelajaran berbasis STEM.

“Kami menggunakan pendekatan lesson study, metodenya guru menerapkan pembelajaran, lalu dievaluasi, dan diperbaiki dalam siklus berikutnya. Hasilnya luar biasa, semua guru berpartisipasi aktif,” terangnya.

Fokus dari pembelajaran STEM di tingkat SD tidak hanya pada aspek sains, tetapi juga penerapan konsep numerasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Misalnya dalam proyek memasak, siswa belajar menghitung takaran bahan. Jadi, numerasi tidak hanya soal hitung-hitungan, tapi memahami konsepnya dalam konteks nyata,” bebernya.

Program STEM di SDN 125554 Pematangsiantar menjadi contoh praktik baik kolaborasi antara Fasda Tanoto Foundation dan sekolah mitra di Pematangsiantar.

Dengan total 17 sekolah dasar yang mendapat pendampingan, proyek ini diharapkan mampu memperkuat budaya belajar aktif dan berpikir kritis di kalangan guru maupun siswa.

“Intinya, kami ingin membentuk guru-guru champion di daerah, agar nantinya mereka bisa mengimbaskan pengetahuan dan menjadi penggerak perubahan di sekolah lain,” Renny menandaskan.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi