"Keterampilan modal awal untuk masa depan," ujarnya pada acara Penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Kejuruan Menjahit, Teknik Las, dan Bangunan/Meubelair di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan Taput di Sipoholon, Senin (3/11/2025).

Pihaknya berharap agar para peserta latihan dapat meningkatkan kualitas setelah mengikuti pelatihan dan perubahan sikap.

"Harus ada pembeda setelah dan sebelum mengikuti pelatihan ini," tandasnya.

Dia juga mendorong para peserta agar tidak berhenti belajar meski pelatihan telah berakhir.

“Pelatihan yang diberikan mungkin masih terbatas, namun harus disyukuri dan dijadikan langkah awal menuju peningkatan kompetensi yang lebih tinggi," ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya inisiatif belajar mandiri di era digital dan mengingatkan peserta untuk memanfaatkan teknologi dan sumber informasi terbuka sebagai sarana pengembangan diri.

“Semua yang dipelajari di BLK ini sebenarnya bisa ditemukan di YouTube. Pertanyaannya, apakah kita sudah mengaksesnya untuk memperkaya pengetahuan?” katanya.

Di sisi lain, Deni Lumbantoruan juga menyoroti peran Dekranasda Taput dalam memfasilitasi pelaku keterampilan seperti penjahit.

Ia mencontohkan produk suvenir di kawasan wisata Hutaginjang yang masih banyak didatangkan dari luar daerah.

“Kita harus bisa mengambil alih peluang ini, kalau bisa dibuat oleh UMKM kita sendiri mengapa harus dari luar daerah?” katanya.

(CAN/RZD)