STEM dan MIKIR: Pembelajaran di Kelas Lebih Menarik dengan Pendekatan Integratif (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Siantar - Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, Tanoto Foundation menerapkan pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan konsep “MIKIR” (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi).
STEM dan MIKIR merupakan program yang telah berjalan selama 3 tahun sebagai bagian dari proyek pascareformasi pendidikan yang digagas bersama pemerintah.
Project Management Unit Tanoto Foundation, Mesri Yanti Gultom menjelaskan, program tersebut berfokus pada perubahan pola mengajar guru di kelas agar lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
“Jadi, STEM merupakan kesatuan antara sains, teknologi, rekayasa, dan matematika yang dipadukan dalam satu pengalaman belajar,” kata Mesri pada Kamis (30/10/2025) lalu.
Diungkapkannya, penerapan STEM di Sumatera Utara (Sumut) saat ini masih bersifat sporadis dan banyak dilakukan melalui inisiatif guru. Meski demikian, Tanoto Foundation berupaya memperkuatnya melalui pendampingan fasilitator daerah (Fasda).
“Untuk tahun ini ada tujuh Fasda yang terlibat dalam dua proyek, empat di antaranya fokus pada STEM. Sementara tiga lainnya di bidang pembelajaran mendalam. Kalau untuk STEM, kami menyasar 17 sekolah dengan tiga guru per sekolah,” Mesri menjelaskan.
Pemilihan sekolah sasaran berdasarkan data rapor pendidikan kabupaten, dengan prioritas sekolah yang memiliki nilai literasi dan numerasi di bawah 60 persen. Diharapkan Fasda yang dilatih dapat menjadi guru champion dan aset daerah, sehingga nantinya dapat menjadi narasumber tanpa harus mendatangkan pelatih dari luar daerah.
STEM dan MIKIR: Pembelajaran di Kelas Lebih Menarik dengan Pendekatan Integratif
Guru SMP Negeri 9 Pematang Siantar, Fitri Rayani Simbolon menjelaskan, pendekatan “MIKIR” dan teknik bertanya Produktif, Imajinatif, dan Terbuka (PIT) telah diterapkan di sekolahnya sejak 2018.
“Siswa jadi lebih aktif berkomunikasi, berinteraksi, dan melakukan refleksi setelah belajar. Pembelajaran juga lebih menyenangkan dan bermakna,” kata Fitri yang mengajar mata pelajaran IPA.
Perubahan positif juga terlihat dari meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi siswa, serta perubahan mindset guru menuju pembelajaran yang lebih joyful dan meaningful.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Dian, mengapresiasi kontribusi Tanoto Foundation dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Tanoto telah berkontribusi sejak 2017. Hasilnya, kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di Siantar meningkat signifikan mencapai 77,73 persen pada jenjang SD dan SMP,” terangnya.
STEM dan MIKIR: Pembelajaran di Kelas Lebih Menarik dengan Pendekatan Integratif
Saat ini ada 2 sekolah yang mendapat pendampingan langsung dari Tanoto Foundation, yakni SD Negeri 125554 dan SMP Negeri 9.
“Kami memiliki sekitar 20 Fasda yang aktif melakukan pengimbasan ke sekolah-sekolah. Ke depan kami akan memperluas jangkauan agar seluruh satuan pendidikan di Siantar bisa menerapkan program ini,” bebernya.
Kota Pematangsiantar memiliki 114 satuan pendidikan jenjang SD dan 42 SMP, baik negeri maupun swasta.
“Harapan kami, kolaborasi dengan Tanoto Foundation terus terjalin untuk mewujudkan Siantar sebagai kota pendidikan dengan kualitas guru dan infrastruktur yang unggul,” tandasnya.
(RZD/RZD)