Inovasi Teknologi Dorong Kemandirian Petani Kopi di Wilayah 3T

Petani Kopi di TTU Dapat Pendampingan Teknologi Tepat Guna untuk Hasil Panen Lebih Berkualitas

Petani Kopi di TTU Dapat Pendampingan Teknologi Tepat Guna untuk Hasil Panen Lebih Berkualitas
Pelatihan dan pendampingan bagi kelompok tani di Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) (Analisa/Istimewa)

Analisadaily.com, Timor Tengah Utara - Upaya pemberdayaan petani di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) kembali digiatkan melalui Program Kosabangsa, yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas kopi lokal di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Program ini melibatkan Kelompok Tani Karya Mandiri dan PKK Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, yang mendapatkan pelatihan langsung dari tim akademisi dan mahasiswa dua perguruan tinggi.

Ketua tim pelaksana, Ody Wolfrit Matoneng, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif Kemendikbudristek untuk menjembatani transfer ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dari perguruan tinggi kepada masyarakat.
“Kami memperkenalkan teknologi Solar Dryer House untuk pengeringan biji kopi dan pembuatan pupuk organik dari limbah kopi. Inovasi ini dapat meningkatkan mutu panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Ody.

Sementara itu, Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si., sebagai pendamping kegiatan, menekankan pentingnya penerapan teknologi sederhana yang berdampak langsung bagi kesejahteraan petani. “Teknologi yang mudah diterapkan justru bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat desa,” katanya.

Kepala Desa Suanae, Patrisius Faimau, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan dan pendampingan ini menjadi peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan nilai ekonomi kopi sekaligus mendorong kemandirian desa.
“Warga sangat antusias dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ungkapnya.

Melalui sinergi antara akademisi dan masyarakat, Desa Suanae diharapkan dapat tumbuh menjadi desa inovatif berbasis kopi, yang mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh nyata penerapan teknologi tepat guna di wilayah pedesaan

Inovasi Teknologi Tepat Guna: Solar Dryer Haouse dan Pupuk Organik Limbah Kopi untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Kopi di Desa Suanae.”
Teknologi Tepat Guna untuk Petani Desa

Peningkatan produktivitas petani di daerah terpencil kini didorong melalui penerapan teknologi tepat guna yang menjembatani pengetahuan akademik dengan kebutuhan masyarakat desa. Program ini menjadi bagian dari inisiatif Kemendikbudristek untuk mentransfer inovasi dan teknologi dari perguruan tinggi ke lapangan secara langsung.

Dalam pelatihan, petani diperkenalkan dua inovasi utama: teknologi pengering kopi modern “Solar Dryer House” dan pembuatan pupuk organik dari limbah kopi.

1. Solar Dryer House membantu menjaga mutu biji kopi pascapanen, mempercepat pengeringan, dan mencegah kontaminasi jamur.

2. Sedangkan pengolahan limbah kopi menjadi pupuk organik menjadi solusi ramah lingkungan yang meningkatkan kesuburan tanah.

Melalui penerapan teknologi ini, petani diharapkan lebih mandiri, efisien, dan mampu menghasilkan kopi berkualitas tinggi secara berkelanjutan.

Kolaborasi untuk Mewujudkan Desa Berdaya

Kerja sama lintas wilayah menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Melalui penerapan teknologi sederhana yang tepat guna, petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus kemandirian ekonomi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat Desa Suanae yang melihatnya sebagai peluang baru untuk mengembangkan pertanian kopi secara berkelanjutan. Dukungan dan pendampingan dari pihak akademisi menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan dapat memberi dampak nyata bila diterapkan langsung di lapangan.

Sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat menjadi kunci lahirnya desa inovatif berbasis pertanian kopi, di mana potensi lokal dioptimalkan untuk membangun ekonomi desa yang mandiri dan berdaya sain

Melalui kegiatan ini, petani di Desa Suanae kini memiliki pemahaman baru tentang pentingnya penerapan teknologi dalam proses pengolahan hasil pertanian. Penerapan Solar Dryer House terbukti membantu menjaga kualitas biji kopi agar tetap kering merata dan bebas jamur, sementara pemanfaatan limbah kopi menjadi pupuk organik mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus menjaga kesuburan tanah.

Langkah ini diharapkan menjadi awal bagi peningkatan daya saing kopi lokal TTU di pasar yang lebih luas, serta menjadi contoh nyata penerapan teknologi tepat guna yang mampu memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.

Baca Juga

Rekomendasi