Takut Diserang, Puluhan Warga Mengungsi ke Polres Dairi

Takut Diserang, Puluhan Warga Mengungsi ke Polres Dairi
Takut Diserang, Puluhan Warga Mengungsi ke Polres Dairi (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Kepala Desa Parbuluan 6 Kecamatan Parbuluan, Parasian Nadeak dan 70-an warga memutuskan meninggalkan rumah, Sabtu (8/11). Mereka mengungsi ke Polres Dairi di Sidikalang.

“Kami takut diserang. Kami trauma. Mereka ini keluarga dekat saya,” kata Parasian kepada wartawan.

Dijelaskan, pagi itu rumahnya dirusak warga penentang kehadiran PT Gunung Raya Timber Industry (Gruti).

“Pintu besi dirusak, jendela dilempar. Bahkan masuk ke rumah melakukan perusakan,” ujar Parasian.

Massa dimaksud berjumlah 100 orang lebih, kata Parasian. Oknum Kepala Dusun berinisial SS dan istri Kepala Dusun berinisial NM ikut dalam kelompok perusakan. Saat kejadian, Parasian berada di rumah sedang istrinya, Ruslan boru Sagala (62) berdebat dengan tamu tak diundang.

“Saya mendengar teriakan. Mana kau Parasian? Turun kau Parasian,” ujar Parasian.

Menurut Parasian, penanganan hukum oleh Kapolres, AKBP Otniel Siahaan, terbilang lamban. Sebab, aksi kekerasan sudah terjadi keempat kali sejak September 2025.

“Barak dan asset PT Gruti dibakar, tetapi tidak ada penangkapan. Sepeda motor saya juga dibakar minggu lalu, tak ada tindakan nyata. Kalau saja cepat ditangkap, mungkin aksi tidak sebringas ini,” kata Parasian.

Parasian mengungapkan, tindakan warga penentang Gruti sudah keterlaluan. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mardipan Hutagalung juga dijemput paksa dari ladang. Kemudian, dibawa ke posko. Tujuannya, agar menandatangani surat penolakan Gruti.

“Saya bukan pendukung Gruti namun sering dipersalahkan. Kepala Desa mesti netral melayani semua. Saya memang sering ketemu Humas Gruti, Kerry dan diberi kue. Tapi, bukan berarti mendukung,” kata Parasian.

Hingga pukul 21.00 Wib, warga termasuk kaum ibu bertahan di ruang terbuka pelataran Mapolres. Kala itu, tampak anak-anak tidur di tikar beratap langit.

“Kami di sini aja,” kata seorang ibu kepada Kabag Ops Polres Dairi, Agus Santoso ketika dialog dimulai.

Mereka menuntut pelaku perusakan ditangkap segera. Bukti dan sasi sudah ada.

“Untuk penangkapan, harus ada 2 alat bukti yang cukup. Selanjutnya dilakukan gelar perkara. Saat ini, pemeriksaan saksi sedang berlangsung,” kata Agus.

Agus kemudian mengajak warga agar istirahat di aula dan rumah di kompleks Mapolres.

“Kasihan kita, ini ada anak-anak. Nanti sakit. Kita akan mendorong Satreskrim mempercepat penanganan hukum,” kata Agus.

Rombongan kemudian bersedia berteduh di salah satu rumah di kompleks Mapolres atas arahan Parasian.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi