Analisadaily.com, Medan – Ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara, Timbul Jaya Hamonangan Sibarani, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keputusan Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, H.M. Soeharto.
Menurut Timbul, keputusan tersebut merupakan langkah tepat sekaligus bentuk penghargaan terhadap jasa besar Soeharto dalam membangun fondasi bangsa Indonesia. Ia menilai, banyak hal yang telah dilakukan Soeharto untuk membawa Indonesia menuju masa keemasan pembangunan di berbagai bidang.
“Presiden Soeharto telah meletakkan dasar-dasar pembangunan yang kuat. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga swasembada pangan. Bahkan, stabilitas keamanan nasional yang kita rasakan hingga kini tidak lepas dari kepemimpinan beliau,” ujar Timbul di gedung DPRD Sumut, Medan, Senin (10/11/2025).
Timbul menambahkan, selama masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara berkembang yang berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi. Program-program seperti Pembangunan Lima Tahun (Pelita), Keluarga Berencana (KB), serta Inpres Desa Tertinggal telah membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat di pelosok Tanah Air.
Lebih dari itu, kata Timbul, Soeharto juga berhasil menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, dan gotong royong dalam membangun bangsa. Hal inilah yang patut diteladani oleh generasi muda saat ini.
“Generasi muda harus belajar dari semangat juang para pahlawan, termasuk dari figur seperti Soeharto. Di era modern ini, menjadi pahlawan tidak lagi harus mengangkat senjata, tetapi bisa dengan berkarya, berinovasi, dan berkontribusi positif bagi bangsa,” tutur politisi senior Partai Golkar tersebut.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kaum muda di Sumatera Utara, untuk terus berperan aktif mengisi kemerdekaan melalui berbagai bidang, baik pendidikan, teknologi, ekonomi kreatif, maupun sosial kemasyarakatan.
“Bangsa ini membutuhkan pahlawan di setiap lini kehidupan. Jadilah pahlawan di bidang masing-masing — guru yang mencerdaskan, petani yang menyejahterakan, atau pengusaha yang membuka lapangan kerja. Itulah bentuk pengabdian yang nyata kepada negeri,” tegasnya.
Timbul menilai, penghargaan terhadap Soeharto bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga momentum untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan masyarakat.
“Kita patut berterima kasih atas jasa-jasa beliau, sekaligus menjadikan warisan nilai-nilai perjuangan itu sebagai inspirasi untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan,” pungkasnya.
(NAI/NAI)











