Analisadaily.com, Medan – Kabar penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur disambut penuh haru dan kebanggaan oleh berbagai kalangan. Bagi Muniruddin Ritonga, S.H.I., M.Ag, anggota DPRD Sumatera Utara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), keputusan ini bukan sekadar penghargaan negara, tetapi juga pengakuan atas teladan besar yang ditinggalkan seorang tokoh kemanusiaan sejati.
"Bagi kami, Gus Dur bukan hanya pendiri PKB. Ia adalah simbol keberanian, kebebasan berpikir, dan pembela kemanusiaan yang sejati,” ujar Munir di Medan, Senin (10/11/2025).
Penganugerahan gelar tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Sinta Nuriyah Wahid, istri almarhum Gus Dur, di Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025. Dasar hukumnya adalah Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.
Munir menilai, keputusan itu sangat tepat dan telah lama ditunggu oleh keluarga besar PKB serta masyarakat luas yang meneladani perjuangan Gus Dur.
“Gus Dur telah memberikan arah bagi kita semua tentang bagaimana mencintai Indonesia dengan keberagaman. Ia mengajarkan bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan kekuatan,” tutur legislator asal Dapil Sumut 7 Tabagsel ini.
Gus Dur bukan hanya Presiden ke-4 Republik Indonesia, tetapi juga tokoh pembaharu yang membawa napas kebebasan di tengah masa transisi bangsa.
Ia pernah menjabat Ketua Umum PBNU selama tiga periode (1984–1999), aktif di dunia pesantren dan jurnalisme, serta menjadi salah satu penggerak utama reformasi hingga lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa.
“Gus Dur sepanjang hidupnya berjuang tanpa pamrih. Ia teguh memperjuangkan nilai kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme. Itulah alasan mengapa beliau layak disebut Pahlawan Nasional,” ungkap Munir.
Bagi Munir, pemberian gelar ini tidak hanya mengobati kerinduan para pengagum Gus Dur, tetapi juga menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa.
“Diberikannya gelar pada Hari Pahlawan menunjukkan pesan moral yang kuat: bahwa perjuangan belum selesai. Kita harus terus menyalakan semangat kebangsaan dan memperkuat persatuan nasional,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kepedulian dan penghargaan terhadap sosok Gus Dur yang selama hidupnya menjadi penjaga nilai-nilai kemanusiaan.
“Ini bukan hanya penghormatan untuk Gus Dur, tapi juga untuk semangat Indonesia yang beragam dan berkeadaban,” pungkasnya dengan penuh makna.
(NAI/NAI)











