Awal 2026, Visa Bakal Uji Coba "AI Commerce" di Asia Pasifik (Analisadaily/ANTARA)
Analisadaily.com, Jakarta - Visa, perusahaan pembayaran internasional, berencana meluncurkan uji coba AI Commerce atau Visa Intelligent Commerce di berbagai negara Asia Pasifik seiring kesiapan regulasi dan ekosistem, yang ditargetkan mulai awal 2026.
Inisiatif ini memanfaatkan agentic AI untuk mempermudah proses belanja dan pembayaran yang dilakukan secara otomatis atas nama konsumen.
“Perdagangan agentik sedang mengubah struktur dasar transaksi pembayaran online, yang membutuhkan ekosistem terpadu untuk membuka potensi penuhnya,” kata Head of Product and Solutions, Asia Pasifik, Visa, T.R. Ramachandran dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Dengan Visa Intelligent Commerce dan pilar Trusted Agent Protocol, Ramachandran menjelaskan bahwa Visa menghubungkan konsumen, agen AI, dan pedagang melalui solusi yang aman dan dapat diskalakan.
“Ini memastikan setiap interaksi diverifikasi dan transparan, memberdayakan semua pihak dalam transaksi untuk menyambut masa depan ini dengan penuh keyakinan,” kata dia.
Visa Intelligent Commerce, yang diperkenalkan langsung pada gelaran Singapore Fintech Festival 2025, merupakan rangkaian lengkap API terintegrasi dan program mitra yang memanfaatkan infrastruktur aman milik Visa.
Solusi ini memungkinkan pembayaran yang aman, transparan, dan berbasis persetujuan oleh agen AI atas nama konsumen.
Dengan fitur seperti tokenisasi, autentikasi, instruksi pembayaran, dan sinyal transaksi, agen AI dapat beroperasi secara transparan dan aman.
Agen AI yang terintegrasi dalam platform yang sudah dikenal akan dapat bertransaksi menggunakan 4,8 miliar kredensial Visa di jutaan merchant di seluruh dunia.
Dalam hal ini, konsumen cukup memberi instruksi kepada agen AI mereka untuk melakukan pemesanan atau pembelian berbagai layanan dan seluruh transaksi akan dilakukan secara aman.
Visa Intelligent Commerce didukung oleh “Trusted Agent Protocol”, kerangka kerja berbasis ekosistem yang dirancang untuk memberikan rasa aman bagi merchant di tengah pertumbuhan lalu lintas online dari agen AI.
Protokol ini memungkinkan merchant mengenali dan memverifikasi agen AI yang memiliki niat transaksi yang sah, serta membedakan antara agen yang terpercaya dan bot jahat.
Dengan menggunakan tanda tangan kriptografi khusus agen, protokol ini memastikan transaksi yang aman dan terverifikasi, serta menjaga hubungan antara merchant dan konsumen tetap transparan.
Trusted Agent Protocol dirancang sebagai solusi open-source dengan kode rendah, sehingga mudah diintegrasikan tanpa perlu merombak sistem yang sudah ada.
Visa pun terus memperluas kolaborasi dengan para pemain besar di bidang AI, teknologi, dan pembayaran seperti Ant International, LG Uplus, Microsoft, Perplexity, Stripe, dan Tencent.
Menurut Visa, kemitraan ini mencerminkan visi untuk membangun ekosistem yang saling terhubung, di mana agen AI dan sistem pembayaran bekerja sama menciptakan pengalaman belanja yang cerdas dan terpercaya.
(ANT/DEL)