Sempat Dikejar, Kaki Kanan Fitri Tetap Jadi Sasaran Gigitan Sanca Batik (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Upaya Fitri Br Lubis (50) warga Jalan Eka Warni, Rispa III, No.16, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor kabur dari kejaran ular Sanca gagal.
Akhirnya kura-kura kaki sebelah kanan wanita lajang itu jadi sasaran gigitan ular yang bisa memangsa manusia tersebut. Fitri menjadi korban ke-61, sebagai pasien gigitan ular yang terpaksa opname di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu.
Saat ditemui di Ruang Rindu A6, RSUP Adam Malik, Fitri yang terbaring di kelas III dan dicover BPJS Kesehatan, dengan ditemani adiknya Novita mengutarakan, peristiwa naas yang menimpa dirinya. Hari itu, Rabu (12/11/2025) siang, sekira pukul 12.00 WIB, Fitri baru pulang belanja dari warung yang tidak jauh dari kediamannya di Jalan Eka Warni. Dia membeli bumbu sop untuk dimasak hari itu.
Naasnya, di tengah jalan menuju rumah, Fitri yang sehari–hari hanya berkegiatan di rumah, bertemu ular jenis Sanca Batik. Dia tidak melihat dari mana datangnya ular tersebut. "Langsung dikejarnya, buk," katanya kepada awak media ini yang saat menemuinya didampingi Kepala Ruangan Rindu A6 RSUP Adam Malik, Sunah, Jumat (14/11/2025).
Sontak, Fitri berlari sekencang yang ia bisa untuk menghindari ular Sanca yang lebih dikenal dengan sebutan ular Sawa atau Piton itu. Namun, tetap saja, Fitri kalah. Kura-kura kaki kanannya berhasil dipatuk ular sebesar lengan bayi berwarna hitam dan bercorak batik itu.
Setelah dipatuk, salah seorang warga yang bekerja di pencucian mobil (doorsmeer) yang tidak jauh dari lokasi kejadian, melihat Fitri dipatuk ular, bergegas menangkap ular Sanca yang mencoba kabur ke arah sawah yang berada di kawasan itu. Sial juga bagi ular itu, dia pun akhirnya mati di tangan warga.
Pasca dipatuk ular Fitri sempat merasakan pusing. Dan ia dilarikan ke RS Mitra Sejati dengan menggunakan sepeda motor. Setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit mengaku tidak memiliki obat Anti Bisa Ular (ABU). Akhirnya Fitri dilarikan ke RSUP Adam Malik.
Menurut dr Lenni Evalena Sihotang, SpPD KPTI Finasim, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropis Infeksi RSUP Adam Malik yang merawat Fitri, ditemui saat visite mengungkapkan, gigitan ular yang dialami Fitri terdapat di kura-kura kaki sebelah kanan.
"Hasil foto ada foto ularnya, jenisnya Piton atau Sanca. Kita tetap pastikan apakah ada efek bisa ular atau tidak. Setiap hari kita pantau kondisi luka dan efek dari lukanya," jelas dr Lenni Evalena Sihotang, SpPD KPTI Finasim sambil menunjukan luka di kura-kura kaki Fitri.
Untuk penanganan pertama pasien digigit ular, lanjut dr Lenni yang turut didampingi dr Chairul Andika PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK USU, diimobilisasi dengan pembidaian menggunakan kayu untuk membatasi gerakan si pasien.
"Membatasi pergerakan bagian tubuh yang tergigit (dalam hal ini kaki) sangat penting. Gerakan otot dapat mempercepat aliran darah dan penyebaran racun ke bagian tubuh lain jika memang ular yang menggigit si pasien itu berbisa. Jika berbisa dan masuk ke dalam darah, ini yang ditakutkan. Efeknya bisa ke saraf atau darah. Karena jenis bisa ular itu ada dua. Ada yang kena ke saraf atau ke darah. Kalau ke darah bisa terjadi pengentalan darah," jelas dr Lenni.
Kami, masih dr Lenni memantau pasien 2 X 24 jam, ternyata kami melihat secara umum kondisi pasiennya bagus. Tidak ada perubahan dari kaki yang digigit ular itu. Tidak ada biru, bengkak. Kalau bekas gigitan ular berbisa itu, biasanya cepat terlihat efeknya, langsung bisa biru, hitam atau lukanya mungkin lebar.
"Sejauh ini aman, kemungkinan ular yang menggigit Fitri tidak berbisa. Ini hasil pantauan 2 X 24 jam," pungkasnya kemudian menyatakan bahwa Fitri sudah diperbolehkan pulang besok, Sabtu (15/11/2025).
Berdasarkan informasi jenis ular Sanca, atau Sawa alias Piton di Indonesia ada 18 jenis, yakni, Sanca Bodo, Sanca Darah, Sanca Bulan (ular yang dilindungi), Sanca Batik, Sanca Permata, Sanca Cokelat, Sanca Pelangi, Sanca/Piton Halmahera, Sanca Hijau, Puraca, Sanca Darah Hitam, Sanca/Piton Maluku, Sanca Mata Putih, Sanca Timor, Sanca Karpet, Sanca Antaresia Papuensis, Sanca Air Papua dan Tanymbar Pyton.
Untuk di Sumatera Utara hanya terdapat beberapa jenis ular Sanca. Terutama Sanca sawah (Sanca Batik) dan kelompok "Sanca Gendang" yang terdiri dari Sanca Darah (Sanca Pendek) dan Sanca Darah Hitam.
(MC/RZD)