Atap Bocor dan Gypsum Berjamur Itu Kini Sudah Berganti Baru (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sergai – Dengan jarak tempuh 93 kilometer, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan berangkat menyusuri jalan perkebunan menuju SMP Negeri 2, Desa Jambu, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu (15/11). Sebuah sekolah di ujung kampung dengan waktu tempuh hampir 2 jam dari Medan.
Sekolah yang berada di tengah-tengah perkebunan karet itu mendapatkan bantuan revitalisasi bangunan sekolah senilai Rp299 juta untuk merehabilitasi ruang laboratorium yang selama ini difungsikan rangkap sebagai ruang perpustakaan dan kantor.
Ruangan yang sebelumnya beratapkan seng bocor dan plafon berbahan gypsum yang mulai berjamur akibat rembesan air hujan, kini sudah berganti dengan atap spandek berwarna birudan plafon berbahan pvc dengan kualitas terbaik.
“Atapnya bocor-bocor pak, gypsumnya berjamur. Kalau hujan buku-buku habis basah kena tetesan hujan. Sekarang sudah kami ganti atap spandek dan pvc shunda plafon yang mahal. Biar benar-benar berkualitas dan cantik,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Satu Atap Dr Venny Ribka Wisudarni SPd, MPd.
Venny pun menyampaikan rasa syukur dan berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Sofyan Tan yang rela datang jauh dari Medan ke sekolah mereka di pelosok kampung. Tidak sekedar datang berkunjung, tapi juga menyalurkan bantuan revitalisasi gedung sekolah.
Serta yang paling membuatnya terharu adalah, Venny merupakan mantan siswa di SD Sultan Iskandar Muda yang didirikan dr Sofyan Tan. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, akhirnya bisa berjumpa dengan sosok yang sangat dikaguminya sebagai tokoh pendidikan.
Usai kunjungan di Desa Jambu, Sofyan Tan melanjutkan perjalanan sejauh 19 kilometer ke PAUD TK Satu Atap , Desa Aras Panjang, Dolok Masihul, Sergai. Sekolah tersebut mendapatkan bantuan revitalisasi gedung sekolah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) melalui jalur aspirasi Komisi X DPR RI senilai Rp308.540.000,-.
Anggaran tersebut digunakan untuk membangun ruang baru untuk kantor dan administrasi sekolah serta ruang unit kesehatan sekolah (UKS).
Sofyan Tan mengatakan meski menempuh perjalanan yang jauh, dirinya tetap ingin memastikan bahwa bantuan yang disalurkan untuk pembangunan dan rehabilitasi ruangan disekolah berjalan dengan baik sesuai rencana dan tidak adapungli serta kebocoran anggaran.
Dia juga ingin memastikandalam pembangunannya sudah melibatkan komite sekolah serta warga atau penduduk sekitar sekolah.
Hal itu penting dilakukan agar sekolah yang dibangun dirasakan manfaatnya dan bisa dijaga kualitasnya. Sebab bangunan sekolah tersebut akan dinikmati oleh anak-anak kampung di sekitar sekolah.
“Pertama saya ingin memastikan sekolah-sekolah di pelosok kampung, yang letaknya di ujung kabupaten dan biasanya luput dari perhatian pemerintah, tetap mendapatkan bantuan dan perhatian dalam memiliki bangunan sekolah yang layak dan baik. Serta yang kedua, saya ingin memastikan pembangunan berjalan dengan baik , kualitasnya terjaga dan tidak dikorupsi,” pungkas Sofyan Tan.
(REL/RZD)