Oleh : drg. Martyn

Penjelasan drg. Martyn tentang Rahasia Senyum Sehat Lewat Pemeriksaan Gigi Rutin

Penjelasan drg. Martyn tentang Rahasia Senyum Sehat Lewat Pemeriksaan Gigi Rutin
Koordinator Laboratorium & CSL sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Prodi Kedokteran Gigi, Institut Kesehatan Helvetia (Analisadaily/istimewa)

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sayangnya, banyak orang masih menganggap pemeriksaan gigi hanya perlu dilakukan saat ada keluhan, seperti sakit gigi atau gusi berdarah. Padahal, pemeriksaan rutin memiliki banyak manfaat yang bisa mencegah masalah serius sebelum muncul.

Beberapa alasan pentingnya pemeriksaan gigi secara rutin:

• Mendeteksi masalah sejak dini: Gigi berlubang, radang gusi, infeksi akar, hingga tumor rongga mulut sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Pemeriksaan rutin bisa membantu dokter gigi menemukan masalah ini lebih cepat.

• Mencegah komplikasi: Masalah kecil seperti karang gigi bisa berkembang menjadi penyakit periodontal atau bahkan menyebabkan gigi tanggal jika tidak ditangani.

• Menjaga penampilan dan rasa percaya diri: Pemeriksaan gigi mencakup pembersihan dan pemantauan warna gigi, bentuk gigi, hingga kondisi gusi. Semua ini berpengaruh langsung pada senyum yang indah dan percaya diri.

• Menghemat biaya jangka panjang: Perawatan pencegahan seperti scaling jauh lebih murah dibandingkan perawatan akar atau pemasangan gigi palsu karena kehilangan gigi.

• Menjaga kesehatan sistemik: Banyak penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gigi dengan penyakit jantung, diabetes, hingga komplikasi kehamilan. Pemeriksaan gigi secara rutin membantu menjaga kesehatan seluruh tubuh.

Banyak orang merasa takut atau cemas saat ke dokter gigi karena membayangkan proses yang menyakitkan. Padahal, pemeriksaan gigi rutin sebenarnya sangat sederhana dan jarang menimbulkan rasa sakit. Prosedur ini bahkan bisa selesai dalam waktu kurang dari 30 menit jika tidak ada masalah yang serius.

Langkah-langkah umum yang dilakukan saat pemeriksaan gigi rutin:

a. Anamnesis (Tanya Jawab Awal)

Dokter gigi akan bertanya mengenai riwayat kesehatan umum, keluhan di mulut, kebiasaan makan dan menyikat gigi, serta riwayat pengobatan. Ini penting untuk memahami faktor risiko dan kebiasaan yang bisa memengaruhi kesehatan mulut.

b. Pemeriksaan Visual Gigi dan Mulut

Dokter akan memeriksa seluruh bagian mulut, termasuk gigi, gusi, lidah, langit-langit mulut, dan bagian dalam pipi. Tujuannya untuk melihat apakah ada lubang, gigi patah, karang gigi, peradangan gusi, luka mulut, atau tanda-tanda infeksi.

c. Pembersihan Karang Gigi (Scaling)

Jika ditemukan karang gigi, dokter akan melakukan scaling untuk membersihkannya. Prosedur ini bisa menggunakan alat manual atau ultrasonic scaler. Scaling penting untuk mencegah penyakit gusi dan menjaga kebersihan mulut.

d. Pemeriksaan Tambahan (Jika Diperlukan)

Kadang diperlukan pemeriksaan tambahan seperti foto rontgen (x-ray) untuk melihat struktur akar gigi, tulang rahang, atau infeksi tersembunyi. Ini biasanya dilakukan jika ada keluhan atau temuan mencurigakan.

e. Konseling dan Edukasi

Setelah pemeriksaan, dokter akan memberikan penjelasan tentang kondisi mulut, tips perawatan, serta saran produk yang cocok seperti jenis sikat gigi, pasta gigi, atau obat kumur. Edukasi ini sangat penting agar pasien bisa merawat gigi dengan benar di rumah.

f. Jadwal Pemeriksaan Berikutnya

Pasien biasanya akan diberikan saran kapan kembali untuk kontrol selanjutnya, tergantung kondisi yang ditemukan. Ini bisa 3 bulan, 6 bulan, atau lebih cepat jika ada tindakan lanjutan yang diperlukan.

Banyak orang menunda atau menghindari periksa gigi karena tidak merasa sakit. Namun, ini adalah kesalahan besar. Masalah gigi dan mulut sering kali tidak terasa sampai sudah menjadi parah. Beberapa risiko jika tidak rutin periksa gigi:

• Lubang gigi membesar tanpa disadari hingga menyebabkan sakit hebat, infeksi, atau gigi harus dicabut.

• Karang gigi menumpuk dan menyebabkan radang gusi, gusi bengkak, gusi berdarah, hingga gigi goyang dan tanggal.

• Infeksi akar gigi yang tidak tertangani bisa menyebar ke tulang rahang atau jaringan wajah.

• Tumor atau lesi mulut tidak terdeteksi karena tidak ada gejala awal, padahal bisa jinak atau bahkan ganas.

• Kerusakan gigi pada anak-anak berkembang pesat karena tidak terpantau, membuat anak harus menjalani perawatan kompleks bahkan sejak dini.

• Halitosis atau bau mulut kronis bisa terjadi karena masalah tersembunyi seperti karies dalam, sisa akar, atau radang gusi.

Meskipun semua orang sebaiknya rutin periksa gigi, ada kelompok-kelompok tertentu yang lebih rentan mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut, sehingga pemeriksaan berkala sangat dianjurkan:

a. Anak-anak

Sejak tumbuh gigi susu pertama, anak-anak sebaiknya dibiasakan ke dokter gigi setiap 6 bulan. Hal ini untuk mencegah karies dini, mengontrol pertumbuhan gigi tetap, dan edukasi menyikat gigi dengan benar sejak dini.

b. Ibu hamil

Perubahan hormonal selama kehamilan meningkatkan risiko gusi berdarah, radang gusi, bahkan infeksi mulut. Pemeriksaan gigi penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

c. Lansia

Orang tua sering mengalami gigi goyang, gigi tanggal, dan penggunaan gigi palsu. Pemeriksaan gigi membantu mengontrol kesehatan jaringan lunak mulut, kondisi gigi palsu, dan risiko infeksi mulut.

d. Perokok aktif

Merokok memperparah penyakit gusi, menyebabkan perubahan warna gigi, dan meningkatkan risiko kanker mulut. Pemeriksaan rutin membantu deteksi dini komplikasi akibat rokok.

e. Penderita penyakit sistemik

Pasien diabetes, penyakit jantung, dan gangguan kekebalan tubuh memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi mulut dan penyakit gusi. Pemeriksaan gigi bisa mencegah infeksi menyebar dan memperburuk kondisi sistemik.

f. Pengguna behel atau alat ortodonti

Pemeriksaan rutin penting untuk mengontrol kebersihan gigi selama perawatan ortodonti dan mencegah karies serta radang gusi yang sering terjadi akibat sisa makanan terselip.

Banyak orang masih merasa cemas saat harus ke dokter gigi, terutama jika pengalaman sebelumnya kurang menyenangkan. Berikut beberapa cara mempersiapkan diri agar pemeriksaan gigi berjalan lancar dan nyaman:

• Jangan makan berat sebelum pemeriksaan, terutama makanan lengket atau berbau menyengat.

• Sikat gigi dan kumur sebelum ke dokter gigi, sebagai bentuk kesopanan dan kebersihan.

• Tulis keluhan atau pertanyaan yang ingin disampaikan agar tidak lupa saat bertemu dokter.

• Beritahu riwayat medis dan obat-obatan yang dikonsumsi, karena ini memengaruhi perawatan yang akan dilakukan.

• Datang lebih awal agar bisa mengisi formulir dan menenangkan diri sebelum giliran.

• Gunakan pakaian yang nyaman agar lebih rileks selama duduk di kursi periksa.

• Ajak anak-anak dengan cara yang menyenangkan, seperti membawa mainan atau cerita positif tentang dokter gigi.

Manfaat rutin periksa gigi tidak hanya terasa hari ini, tapi juga berdampak besar dalam jangka panjang. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan:

• Senyum yang sehat dan menarik karena gigi tetap utuh, bersih, dan tidak berubah warna.

• Napas lebih segar karena tidak ada penumpukan bakteri dan plak di gigi atau lidah.

• Biaya perawatan lebih hemat karena tidak perlu penambalan, cabut gigi, atau pasang gigi palsu yang mahal.

• Fungsi kunyah tetap optimal, sehingga pencernaan berjalan lancar dan gizi tubuh lebih baik.

• Rasa percaya diri meningkat, baik di lingkungan sosial, kerja, maupun kehidupan pribadi.

• Peningkatan kualitas hidup, karena tidak terganggu nyeri gigi, infeksi, atau kehilangan gigi.

• Turunnya risiko penyakit sistemik karena kesehatan mulut yang terjaga juga berdampak pada kesehatan jantung, paru-paru, otak, dan organ lain.

Membiasakan diri melakukan pemeriksaan gigi dua kali setahun merupakan investasi yang murah dan bermanfaat besar. Sama seperti memeriksakan tekanan darah atau kolesterol, menjaga kesehatan gigi adalah bagian penting dari menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.

Berita kiriman dari: Penulis adalah Koordinator Laboratorium & CSL

Baca Juga

Rekomendasi