Mengapa Dana Darurat Harus Beres Sebelum Investasi Saham?

Mengapa Dana Darurat Harus Beres Sebelum Investasi Saham?
Ilustrasi Investasi Saham. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Banyak orang tertarik masuk ke dunia investasi saham karena melihat peluang keuntungannya yang besar. Tidak sedikit pula yang terinspirasi dari kisah-kisah sukses investor yang portofolionya melesat dalam beberapa tahun. Namun, satu hal yang sering terlupakan adalah pondasi paling dasar sebelum membeli saham pertama: memastikan dana darurat sudah siap. Tanpa fondasi yang kokoh, investasi yang seharusnya menjadi jalan menuju kebebasan finansial justru bisa berubah menjadi beban yang menyulitkan.

Dana darurat merupakan salah satu elemen penting dalam personal finance. Fungsinya jelas: menjadi penyangga ketika terjadi situasi tak terduga. Kehilangan pekerjaan, kendaraan rusak, anggota keluarga sakit, hingga kebutuhan mendadak lainnya bisa muncul kapan saja. Tidak heran banyak pemula mulai mempelajari konsep ini melalui Kelas Saham Online agar lebih paham pentingnya fondasi finansial sebelum terjun ke pasar modal. Saat kondisi itu terjadi, dana darurat membantu kamu bertahan tanpa harus mengganggu rencana keuangan lainnya, termasuk portofolio investasi.

Mengapa Dana Darurat Penting Sebelum Mulai Investasi?

Banyak pemula FOMO dan tergoda untuk langsung menaruh uangnya ke saham tanpa memikirkan kondisi keuangan secara keseluruhan. Padahal, pasar saham itu dinamis dan tidak selalu sesuai ekspektasi. Tanpa dana darurat, kamu berpotensi berada dalam posisi yang rumit ketika terjadi kebutuhan mendadak.

Salah satu risiko paling umum adalah kebutuhan mendesak yang memaksa kamu menjual saham saat harga sedang turun. Ini seperti terjebak dalam situasi di mana kamu harus menjual barang berharga dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Alih-alih untung, kamu bisa mengalami kerugian karena terpaksa melepas saham sebelum saat yang tepat.

Selain itu, memiliki dana darurat membuat proses investasi berjalan lebih tenang. Kamu tidak mudah panik ketika harga saham turun karena kamu tahu keuangan pribadimu aman. Rasa aman ini membantu kamu membuat keputusan lebih rasional, bukan emosional. Kondisi psikologis yang stabil sangat penting dalam investasi, karena ketakutan dan keserakahan adalah dua hal yang sering menjadi penyebab investor pemula melakukan kesalahan besar.

Berapa Besar Dana Darurat yang Ideal?

Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda, namun pedoman dasarnya cukup jelas: miliki dana darurat sebesar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Jika penghasilanmu tidak stabil atau kamu punya tanggungan keluarga, dana darurat idealnya lebih besar, bisa mencapai 9 hingga 12 kali pengeluaran.

Dana ini bisa disimpan di instrumen yang mudah dicairkan seperti tabungan bank, deposito jangka pendek, atau reksa dana pasar uang. Yang terpenting, jangan taruh dana darurat di tempat yang fluktuatif seperti saham, karena nilainya bisa berubah sewaktu-waktu.

Memiliki dana darurat yang cukup ibarat membawa payung sebelum hujan. Kamu mungkin tidak menggunakannya setiap hari, tapi ketika badai datang, kamu akan bersyukur karena sudah mempersiapkannya.

Apa Risiko Jika Memaksa Investasi Tanpa Dana Darurat?

Banyak orang berpikir, “Ah, nanti juga bisa diputar dari profit saham.” Namun, pola pikir seperti ini justru yang membuat keuangan menjadi kacau. Berikut beberapa risiko yang muncul jika kamu memaksakan diri investasi tanpa dana darurat:

1. Terpaksa Menjual Aset di Waktu yang Salah

Belum sempat menikmati profit, kamu sudah harus menjual saham untuk memenuhi kebutuhan mendadak. Ini seperti menanam pohon mangga tapi memotongnya sebelum berbuah.

2. Tekanan Mental dan Stress Finansial

Investasi yang seharusnya menyenangkan bisa berubah jadi beban. Kamu akan terus memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan mendesak tanpa uang cadangan.

3. Tidak Bisa Mengikuti Strategi Jangka Panjang

Investasi saham idealnya dimainkan untuk jangka panjang. Tanpa dana darurat, kamu tidak bisa bersabar memegang saham berkualitas saat pasar sedang turun. Akhirnya, strategi jangka panjang pun berantakan.

4. Risiko Gagal Membangun Portofolio

Ketika kamu terus-menerus keluar masuk pasar karena kebutuhan mendadak, portofolio tidak akan tumbuh optimal. Bahkan, bisa saja hasil akhirnya rugi.

Dana Darurat = Kebebasan dalam Berinvestasi

Salah satu hal yang sering tidak disadari pemula adalah bahwa dana darurat justru memberi kebebasan. Dengan dana darurat yang siap, kamu bisa mulai investasi saham dengan pikiran jernih dan mental tenang. Kamu tidak takut harga naik atau turun karena uang yang kamu investasikan memang diperuntukkan untuk jangka panjang.

Inilah kunci dari investor sukses: mereka tidak hanya punya strategi, tapi juga pondasi keuangan yang kuat. Dengan dana darurat yang kokoh, kamu bebas memilih saham berkualitas, bebas menunggu momentum terbaik, dan bebas tidak terganggu oleh kebutuhan mendadak.

Kesimpulan: Mulailah Investasi dengan Fondasi yang Benar

Investasi saham memang jalan yang menarik untuk membangun kekayaan, tapi jangan sampai kamu masuk ke dunia ini tanpa persiapan matang. Dana darurat adalah salah satu pilar utama yang tidak boleh dilewatkan. Dengan dana darurat yang memadai, kamu tidak hanya lebih aman secara finansial, tetapi juga lebih fleksibel dalam menentukan strategi investasi.

Sebelum mengejar profit, pastikan dulu pondasi keuanganmu solid. Setelah itu, barulah kamu bisa menikmati perjalanan investasi dengan lebih nyaman dan penuh keyakinan.

Dan jika kamu merasa ingin belajar lebih dalam tentang investasi saham namun masih butuh arahan yang jelas, ada cara yang lebih mudah untuk memulainya. Ingin belajar investasi saham tapi bingung mulai dari mana? Kokocuanlagi hadir sebagai solusi praktis untuk kamu yang ingin memahami dunia pasar modal dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Melalui Kursus Saham Online ini, kamu akan dipandu langsung oleh mentor berpengalaman yang siap berbagi strategi cuan jangka pendek maupun panjang. Materi belajar disusun langkah demi langkah—mulai dari pengenalan dasar saham, cara membaca pergerakan pasar, hingga teknik analisis yang bisa kamu praktikkan langsung.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi