Sofyan Tan Soroti Minimnya Peneliti di Indonesia, Dorong Siswa Mulai Riset Sejak Dini (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Ketua Dewan Pembina Yayasan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) sekaligus Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan mengatakan pentingnya mencetak lebih banyak peneliti muda di Indonesia.
Hal itu disampaikan saat membuka Pesona Pendidikan ke-14 bertema Harmoni & Prestasi di YPSIM, Jalan Sunggal, Gang Bakul, Medan, Sabtu (22/11).
Dalam sambutannya, Sofyan Tan memaparkan jumlah peneliti di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 60 ribu, dan hanya 15 persen di antaranya berpendidikan doktor. Angka ini terpaut jauh dibanding negara lain yang kini melesat menjadi negara maju.
“Korea Selatan sudah memiliki lebih dari 450 ribu peneliti, sementara Republik Rakyat Tiongkok bahkan memiliki lebih dari 1,3 juta peneliti. Semakin banyak peneliti, semakin maju sebuah negara,” ujarnya.
Sofyan Tan menilai Indonesia tertinggal karena minimnya jumlah peneliti, sehingga generasi baru harus disiapkan sedini mungkin. Menurutnya, kesempatan untuk menumbuhkan rasa ingin tahudan kemampuan riset harus dimulai sejak bangku sekolah.
“Saya ingin peneliti muda kita muncul sejak tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Anak-anak harus terbiasa melakukan riset sejak sekolah,” katanya.
Pesona Pendidikan YPSIM, yang digelar selama dua hari, menjadi salah satu wadah untuk menumbuhkan kemampuan riset siswa. Beragam lomba diselenggarakan dengan total hadiah Rp50 juta, dan tahun depan jumlah hadiah akan dinaikkan menjadi Rp100 juta, serta menjadi Rp200 juta pada 2027, bertepatan dengan usia 40 tahun YPSIM. Khusus bagi juara tingkat SMA, YPSIM menyediakan beasiswa penuh di Universitas ST Bhinneka.
Di sisi lain, Sofyan Tan juga mengingatkan bahwa tantangan melahirkan peneliti baru semakin berat karena Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi Indonesia masih 32 persen. Artinya, dari 100 lulusan SMA/SMK, hanya 32 orang yang dapat melanjutkan kuliah.
“Ini tantangan besar. Jika yang kuliah saja masih sedikit, kita akan kesulitan melahirkan peneliti baru,” ujarnya.
Hadir dalam acara Anggota Dewan Pembina YPSIM Felix Iskandar Harjatanaya, Ketua YPSIM Finche Kosmanto, Pimpinan Sekolah Sultan Iskandar Muda Edy Jitro Sihombing, Pimpinan Universitas Satya Terra Bhinneka, pihak sponsor, pimpinan sekolah yang mengikuti lomba pesona pendidikan, serta siswa-siswi dari berbagai sekolah.
Ketua Panitia Pesona Pendidikan YPSIM Rezeki Lumbantoruan menyampaikan dengan mengangkat tema acara Harmoni dan Prestasi, diharapkan dalam setiap prestasi yang diraih tetap mengusung semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam kesempatan itu disampaikan jumlah peserta lomba yakni 1.705 siswa yang terdiri dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK dari 191 sekolah di Medan, Binjai, Deli Serdang, Tapteng dan Tapsel.
Acara diisi dengan paduan suara YPSIM yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA/SMK dengan menyanyikan beberapa lagu daerah diiringi ansambel musik tradisional, tarian nusantara lintasetnik, serta atraksi barongsai YPSIM.
(REL/RZD)