Polsek Natal Tangkap Pria Diduga Edarkan Narkotika di Desa Bintuas

Polsek Natal Tangkap Pria Diduga Edarkan Narkotika di Desa Bintuas
Polsek Natal Tangkap Pria Diduga Edarkan Narkotika di Desa Bintuas (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Natal - Polsek Natal berhasil mengamankan seorang pria yang diduga terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu di Desa Bintuas, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada Sabtu (22/11/2025).

Tersangka berinisial YS (32), warga Desa Bintuas, ditangkap setelah petugas melakukan penyelidikan terkait maraknya peredaran narkotika di daerah tersebut.

‎Kapolsek Natal, AKP Maraden Pakpahan, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya memperoleh informasi mengenai aktivitas mencurigakan di sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat.

‎“Pada pukul 10.00 WIB saya memerintahkan personel untuk melakukan penyelidikan. Sekitar pukul 12.30 WIB, petugas melihat adanya aktivitas keluar masuk orang di persimpangan jalan kebun sawit sehingga dilakukan pemantauan,” ujar AKP Maraden Pakpahan.

‎Tidak lama setelah itu, petugas melihat seorang pria keluar dari area kebun sawit sambil menggenggam sesuatu di tangan kirinya. Pria tersebut kemudian mengendarai sepeda motor menuju Desa Bintuas. Melihat gelagat mencurigakan, petugas melakukan pengejaran.

‎“Saat diminta berhenti, pelaku justru membuang bungkus rokok dari tangan kirinya ke pinggir jalan. Petugas kemudian melakukan upaya penghentian paksa dan mengamankan pria tersebut yang mengaku bernama YS,” jelas Kapolsek.

‎Setelah dilakukan pencarian, bungkus rokok yang dibuang YS ditemukan dan berisi paket kecil narkotika diduga jenis sabu dalam plastik transparan.

‎“Pelaku bersama barang bukti langsung kami bawa ke Polsek Natal untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas AKP Pakpahan.

‎Kapolsek Natal menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memberantas peredaran narkotika di wilayah hukum Polsek Natal, mengingat dampaknya yang sangat merusak masyarakat, khususnya generasi muda.

‎Kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat. (RES)

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi