Analisadaily.com, Medan - Matahari baru meninggi ketika halaman kantor Bidang Ketahanan Pangan di Jalan AH Nasution Medan mulai dipadati warga. Dari kejauhan, terlihat barisan karung beras berwarna putih dengan label “SPHP” yang langsung menjadi pusat perhatian atau buruan warga.
Pada Senin (24/11/2025) pagi itu, Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumatera Utara, dan seperti biasa, beras SPHP menjadi rebutan.
Di antara kerumunan, Nurlela—ibu rumah tangga dari kawasan Karya Jaya, Medan Johor—mengangkat dua karung beras SPHP kemasan 5 kilogram. Keringat di dahinya tidak mengurangi senyumnya. “Harganya masih lebih murah di sini ketimbang beli di luar,” ujarnya lega.
Nurlela bercerita, harga beras SPHP di GPM yang hanya Rp58.000 per 5 kilogram jauh lebih terjangkau dibanding harga di pasar yang menembus Rp65.000. Bahkan, beberapa kios memasang harga hingga Rp68.000–Rp70.000 per karung.
“Makanya kalau ada GPM, saya pasti datang. Lumayan bisa hemat,” kata Nurlela.
Harapan warga
Bagi banyak keluarga seperti Nurlela, GPM bukan sekadar kegiatan rutin pemerintah, tetapi menjadi penyelamat dapur di tengah kenaikan harga bahan pokok. Karena itu, ia berharap GPM digelar lebih sering—dan kalau bisa, di awal bulan.
“Selalu saja tanggal tua. Jadi saya hanya bisa beli beras dan kebutuhan penting. Kalau awal bulan, mungkin bisa lebih banyak belanjanya,” keluhnya sambil tertawa kecil.
Pangan Murah, Akses Mudah
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketapang TPH Sumut, Ahmad Fauzan, menegaskan bahwa GPM memang dirancang untuk mendekatkan bahan pangan murah dan berkualitas kepada masyarakat.
“Tidak hanya beras. Telur, minyak goreng, gula, sayuran, dan buah-buahan juga kami jual dengan harga di bawah pasar,” jelasnya.
Sementara itu, Sub-Koordinator Distribusi dan Cadangan Pangan, Seri Ukur Sembiring, menyebutkan bahwa acara ini juga melibatkan para petani binaan dan pelaku usaha hortikultura dari wilayah sekitar Medan. Mereka menghadirkan beragam produk, mulai dari sayuran segar hingga olahan makanan beku.
“Khusus untuk beras SPHP, kami sudah minta Bulog menyediakan dua ton. Biasanya itu yang paling cepat habis,” ujarnya.
Ajakan untuk Masyarakat
Melalui pesan yang disampaikan lewat aplikasi WhatsApp, Plt Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Timur Tumanggor, melalui Sekretaris Dinas, Yusfahri Perangin-angin, mengajak warga memanfaatkan kesempatan ini. “Harga di GPM lebih murah dari pasaran, dan produknya berkualitas,” tegasnya.
Di tengah antrean panjang yang terus bergerak, suasana pagi di halaman kantor Bidang Ketapang itu terasa hangat. Bagi warga, setiap karung yang mereka bawa pulang bukan sekadar bahan pangan, tetapi juga rasa lega—bahwa di tengah tingginya harga, masih ada ruang untuk bernapas.











