Hasil pantauan, Senin (24/11) terlihat ratusan kapal motor atau sampan nelayan pukat lingkung, jaring gembung atau pukat becak bersandar di tangkahan mereka masing-masing.

Seorang nelayan di daerah ini, Usman (65) menyebutkan, mereka tidak melaut karena angin kencang serta gelombang besar, sehingga hasil tangkapan tidak ada, sehingga meteka tidak melaut.

“Kami takut pergi melaut, karena cuaca tidak bersahabat, gelombang besar, tinggi, dibarengi dengan angin kencang, jadi kami takut untuk melaut, ditambah lagi dengan hasil tangkapan tidak ada,” katanya.

Seorang pengusaha, Helman, membenarkan saat ini gelombang tinggi disertai dengan angin kencang, sehingga para nelayan merasa enggan untuk pergi melaut. Sebab kalaupun melaut ikan yang ditangkap tidak ada, ditambah lagi takutnya kalau kapal motor atau perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba karam ditelan ombak besar.

“Iya betul, saat ini para nelayan tidak melaut karena gelombang tinggi,” ucap Helman

Dengan tidak melautnya para nelayan tersebut, suasana tempat pendaratan ikan (TPI) Tanjung Beringin terlihat sepi, karena pedagang ikan tidak berdagang. Hanya beberapa orang pedagang ikan saja yang berdagang.

(BAH/RZD)