Analisadaily.com, Medan - Kelurahan Pasar Krui, Kabupaten Pesisir Barat, kini menjadi contoh nyata keberhasilan desa pesisir dalam mengubah limbah organik menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan. Melalui program “Transformasi Limbah Organik sebagai Inovasi Hijau untuk Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Ekonomi Desa berbasis SDGs”, mahasiswa Universitas Lampung menggandeng Karang Taruna dan kelompok nelayan untuk menghadirkan solusi ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Limbah yang Menumpuk, Lingkungan Tercemar
Setiap hari, Pasar Krui menghasilkan ratusan kilogram limbah organik—mulai dari sisa sayuran, buah, hingga limbah ikan. Sebelum program ini berjalan, sebagian besar limbah dibuang ke laut atau sekitar area pasar, menyebabkan bau tak sedap, pencemaran air, dan risiko kesehatan.
Teknologi Soluble Liquid: Limbah Terurai dalam 24 Jam
Program ini memperkenalkan teknologi Soluble Liquid (SL), larutan berisi mikroorganisme pengurai yang mampu mengolah limbah organik menjadi kompos, pupuk cair, dan pakan fermentasi hanya dalam 24 jam.
Keunggulan teknologi SL:
- Menghilangkan bau tanpa fermentasi panjang
- Biaya rendah dan mudah dipraktikkan masyarakat
- Mendorong nilai ekonomi baru dari materi yang sebelumnya dianggap sampah
Pelatihan, Kolaborasi, dan Pemberdayaan
Karang Taruna Pasar Krui menjadi garda terdepan dalam kegiatan ini, didukung pemerintah kelurahan dan LPPM Universitas Lampung. Melalui FGD, simulasi, hingga pelatihan langsung, masyarakat kini memahami tahapan pengolahan limbah mulai dari pencacahan, pencampuran SL, hingga pengemasan produk akhir.
Hasilnya mulai terlihat:
- Masyarakat memproduksi pupuk organik cair, kompos padat, dan pakan alternatif
- Produk digunakan untuk pertanian lokal dan mulai dikembangkan sebagai sumber ekonomi desa
- Kesadaran memilah sampah meningkat
Mendukung 4 Pilar Utama SDGs
Program ini sejalan dengan empat tujuan SDGs, yaitu:
-
SDGs 8 – Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi
Pelatihan wirausaha berbasis limbah membuka peluang ekonomi baru. -
SDGs 11 – Kota & Permukiman Berkelanjutan
Pengelolaan sampah desa menjadi lebih terstruktur. -
SDGs 12 – Konsumsi & Produksi Bertanggung Jawab
Limbah rumah tangga kini didaur ulang menjadi produk bermanfaat. -
SDGs 13 – Penanganan Perubahan Iklim
Pengurangan pembusukan terbuka menekan emisi metana dan penggunaan pupuk kimia.
Langkah Menuju Desa Hijau Mandiri
Melalui inovasi ini, Pasar Krui mulai membangun fondasi menuju desa swasembada buah, memperkuat bank sampah, dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan limbah sebagai sumber daya ekonomi.
Rizal Anwar, perwakilan Karang Taruna Pasar Krui, mengungkapkan rendahnya kesadaran masyarakat sebelumnya dalam memilah sampah. Namun kini, melalui program ini, pola pikir masyarakat mulai berubah.“Dulu sampah ya dibuang saja, tidak terpikir kalau bisa diolah atau dijual. Kesadaran memang masih minim,” ujarnya.
Tambahnya “Kami berterima kasih kepada BEM Universitas Lampung atas dukungan dan pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat. Semoga ini menjadi langkah awal agar masyarakat lebih peduli dan mampu melihat bahwa sampah bisa menjadi manfaat.”
Dengan dukungan lintas sektor dan teknologi sederhana yang tepat guna, Pasar Krui kini bergerak menuju desa yang lebih hijau, mandiri, dan berdaya secara ekonomi—membuktikan bahwa transformasi lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Transformasi limbah organik di Kelurahan Pasar Krui menjadi bukti bahwa inovasi hijau tidak harus rumit dan mahal. Dengan pengetahuan yang tepat, teknologi sederhana, dan kolaborasi yang kuat, masyarakat mampu menciptakan perubahan nyata bagi lingkungan sekaligus memperkuat ekonomi desa.
Program ini tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah, tetapi juga menanamkan kesadaran baru bahwa limbah dapat menjadi sumber daya berharga. Pasar Krui kini bergerak menuju desa yang lebih bersih, produktif, dan berkelanjutan—sebuah model yang diharapkan dapat menginspirasi wilayah pesisir lainnya di Indonesia.
Dengan langkah kecil yang konsisten, desa dapat menjadi motor perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan mandiri











