Merespons Banjir Besar di Sejumlah Daerah, Dinkes Sumut Kerahkan Tim Medis (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Untuk memperkuat layanan kesehatan di wilayah banjir besar yang melanda sejumlah daerah di Sumut sejak Selasa (25/11/2025) malam, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mengerahkan tim medis.
Menurut dr. Muhammad Emirsyah Harvian Harahap MKM, Kasi Yankes Rujukan Dinkes Sumut, hingga Rabu (26/11/2025) siang, koordinasi dengan BNPB, puskesmas, dan rumah sakit masih terhambat karena jaringan komunikasi terputus.
“Tim di lokasi belum bisa kami hubungi karena sinyal mati dan listrik padam. Kita juga belum mengetahui pasti kondisi semua dokter dan perawat yang bertugas karena sebagian HP mereka sudah mati,” ujar dr. Emirsyah.
Meski demikian, layanan kesehatan darurat sudah dibuka di sejumlah titik. Posko kesehatan didirikan di hotel-hotel tempat warga mengungsi, serta di puskesmas dan rumah sakit yang dijadikan pusat layanan sementara.
“Pelayanan yang diberikan adalah layanan standar, terutama mengantisipasi penyakit yang umum muncul saat banjir seperti sakit perut, menggigil, gatal-gatal, luka, dan lecet,” jelasnya lagi.
Dinkes Sumut memastikan tim medis sudah dilibatkan penuh dalam penanganan bencana. Total 12 tenaga kesehatan diterjunkan, terdiri dari 2 dokter, 3 perawat, dan 6 anggota Tim Krisis Kesehatan. Obat-obatan dan logistik medis dibawa bersama tim krisis dan disalurkan juga melalui puskesmas setempat.
Turut mendukung koordinasi rujukan serta pemantauan kondisi fasilitas kesehatan yang ikut terdampak.
Dinkes Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, menggunakan air bersih bila tersedia, dan segera memeriksakan diri ke posko kesehatan apabila mengalami gejala penyakit terkait banjir.
Sementara itu, berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari pihak kepolisian dan lintas sektor, sebutnya perkembangan situasi bencana di Sumatera Utara, pada Selasa, 25 November 2025, tercatat 15 kejadian bencana alam yang meliputi, 11 tanah longsor, 3 banjir, 1 pohon tumbang. Lokasi kejadian ada 6 kabupaten/kota (Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, Kabupaten Nias) dengan jumlah korban 24 orang terdiri 10 meninggal dunia, 8 luka-luka, 6 masih dalam pencarian
"Dampak kerusakan rumah warga, pengungsian massal, dan penutupan badan jalan di berbagai titik" katanya.
Rincian Kejadian per Wilayah
1. Polres Tapanuli Tengah
Lokasi: Dusun 1 Desa Mardame
Jenis: Tanah longsor
Korban: 4 meninggal dunia
Dampak: Kerusakan rumah warga
2. Polres Mandailing Natal (2 Kejadian)
a. Tanah Longsor — Jembatan Aek Inumon II
Dampak: Penutupan badan jalan
b. Banjir — Kecamatan Muara Batang Gadis
Dampak: 400 warga mengungsi, kerusakan perumahan
3. Polres Tapanuli Selatan
Jenis: Pohon tumbang
Korban: 1 meninggal, 1 luka-luka
4. Polres Tapanuli Utara
a. Longsor di Kecamatan Adiankoting (3 titik)
Korban: 1 luka-luka (Haratua Sipahutar, 50 tahun)
Dampak: Penutupan Jalinsum Tarutung–Sibolga
b. Longsor di Kecamatan Pahae Jae
Korban: 4 luka-luka (Dahlia Banjarnahor, Iben Parapat, Liora Parapat, Lenora Parapat)
c. Banjir di Kecamatan Purbatua
Dampak: Kerusakan perumahan
d. Banjir di Desa Suka Maju, Pahae Jae
Dampak: Kerusakan perumahan, jembatan Aek Puli rusak 1 jalur
5. Polres Sibolga (6 Kejadian Longsor)
Total korban: 5 meninggal, 3 luka-luka, 4 masih dalam pencarian
Dampak: 17 rumah rusak
6. Polres Nias
Jenis: Tanah longsor
Dampak: Penutupan badan jalan
"Dinkes Sumut terus memantau perkembangan situasi dan menegaskan kesiapsiagaan tenaga kesehatan akan ditingkatkan seiring dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem," tutupnya.
(MC/RZD)