13 Kecamatan di Deliserdang Terendam Banjir, Siswa Belajar dari Rumah

13 Kecamatan di Deliserdang Terendam Banjir, Siswa Belajar dari Rumah
13 Kecamatan di Deliserdang Terendam Banjir, Siswa Belajar dari Rumah (Analisadaily/Rinto Sustono)
Analisadaily.com, Tanjungmorawa - Hujan yang mengguyur sejak empat hari terakhir mengakibatkan sejumlah wilayah di Deliserdang terdampak banjir. Setidaknya ada 96 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga lebih 2 meter.
Dari data terakhir hingga Kamis (27/11) malam, banjir telah melanda di 13 kecamatan dengan korban terdampak mencapai 108.955 jiwa. Jumlah korban terbanyak di Kecamatan Sunggal mencapai 44.012 jiwa.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deliserdang mencatat, dari 96 titik banjir tersebut, di antaranya ada 22 titik kategori terparah yang berada di Kecamatan Sunggal, Percut Seituan, Hamparanperak, Patumbak, dan Tanjungmorawa.

Khusus di Kecamatan Tanjungmorawa, banjir merendam lebih seribuan rumah warga akibat luapan air dari sejumlah aliran sungai yang melintasi wilayah tersebut. Terutama Sungai Blumai yang debit airnya meluap hingga mengalir ke rumah warga di Desa Bandarlabuhan, Desa Limaumanis, Tanjungmorawa A, Buntubedimbar, Dalusepuluh A, Dagangkelambir, Telagasari, hingga di hilir Desa Dalusepuluh B.

Begitu halnya dengan aliran Seni Putih yang airnya melimpah hingga membanjiri rumah warga di Desa Pundenrejo, Tanjungbaru, Wonosari, Tanjungmulia, dan lainnya.

Banjir juga merendam perumahan warga di Gang Rotan Desa Bangunsari Baru. Bahkan sejumlah ruas Jalinsum di kawasan itu juga terdampak, khususnya di Km 13,5 depan Vihara Budha Murni, di kawasan Pasarbaru Km 17,5, di dekat gerbang Tol Belmera, dan dekat perbatasan Medan-Tanjungmorawa atau di depan Perumahan Riviera.

Akses arteri menuju Bandara Kualanamu juga tidak luput dari banjir. Khususnya di kawasan Desa Telagasari dan Desa Sena Kecamatan Batangkuis. Pada Kamis malam, akses jalan di kawasan Sport Center bahkan sulit dilalui karena debut air semakin naik.

Camat Tanjungmorawa Gontar Panjaitan menyebutkan, hingga Jumat (28/11) pagi, setidaknya ada 13.435 jiwa (4.963 KK) warganya yang terdampak banjir.

Sementara Pemkab Deliserdang menginstruksikan seluruh jajaran untuk bergerak cepat menerima aduan dan melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak.

Seluruh jajaran terkait juga dikerahkan untuk mengevakuasi korban ke posko pengungsian. Berikut mengoptimalkan layanan kesehatan dengan siaga penuh dan siap menampung warga yang membutuhkan perawatan di rumah sakit maupun puskesmas.

Tak hanya itu, sejumlah dapur umum juga didirikan di lokasi terdekat yang terdampak banjir.

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostan) Deliserdang Anwar Sadat Siregar mengatakan, guna mempercepat respons dari masyarakat, Pemkab Deliserdang telah membuka kanal layanan pengaduan ke nomor 112 untuk kebutuhan darurat. Juga melalui nomor 082374141678.

Disayangkan, warga yang berusaha menghubungi kedua layanan pengaduan ini sulit mendapatkan akses. Saat mengontak 112, meskipun sudah mengikuti perintah dari operator, namun sulit terhubung. Begitu halnya dengan mengontak nomor 082374141678 yang terus mendapat jawaban sedang berada di panggilan lain.

Terkait bencana banjir yang melanda, Plt Kadis Pendidikan Deliserdang Samsuar Sinaga, mengeluarkan edaran agar proses belajar mengajar di sekolah dialihkan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Belajar dari Rumah (BDR). Hal ini penting dilakukan jika kondisi lingkungan sekolah mengganggu dan membahayakan kesehatan maupun keamanan siswa, guru, dan warga sekolah.

(RIO/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi