Analisadaily.com, Medan - Anggota DPRD Medan Edwin Sugesti Nasution mengutuk keras adanya isu murahan yang dilontarkan bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dikaitkan dengan banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh. Isu ini beredar luas di media sosial.
"Saya sebagai kader, sangat mengutuk keras isu yang menyebut Ketum kami (Zulhas) dituding penyebab bencana banjir di Sumatera-Aceh sudah sangat keterlaluan. Ini fitnah yang ingin merusak citra baik PAN," tegas Anggota DPRD Medan Edwin Sugesti Nasution saat ditemui sela-sela menyambut kedatangan Utusan Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani di Bandara Lanud Soewondo Medan, Selasa (2/12/2025).
Sebagai kader, katanya dan mungkin seluruh kader PAN merasa tersakiti dengan isu yang mengaitkan Zulhas dengan bencana banjir di Sumatera.
Apalagi, katanya, bencana banjir yang saat ini terjadi di Sumatera sangat tidak masuk akal dengan kebijakan Zulhas saat menjabat Menteri Kehutanan satu dekade lalu.
Narasi yang lebih condong mengarah ke fitnah yang beredar viral di media sosial itu tak relevansi jika dikaitkan dengan bencana banjir pada 2025 dengan kebijakan yang dibuat Zulhas saat menjadi Menteri Kehutanan periode 2009–2014.
Rentang waktu yang panjang, katanya, membuat tuduhan tersebut mustahil dibenarkan secara logis.
"Isu itu tidak masuk akal. Mengaitkan banjir sekarang dengan kebijakan lebih dari 10 tahun lalu adalah hal yang keliru," katanya lagi.
Politisi yang sebelumnya menjabat Bendahara DPD PAN Medan itu menyebut siapa pun bahwa tidak ada yang mau terjadinya bencana banjir seperti saat ini.
"Siapa yang mau sih diantara kita semua terjadi bencana. Tapi ini semua adalah kehendak Tuhan. Dan, sangatlah naif nya ada orang yang melempar isu murahan menyebut Ketum kami penyebab bencana itu," kesalnya.
Untuk itu, katanya lagi sebagai kader, dirinya akan menjadi garda terdepan untuk membela Zulhas oleh isu murahan yang ramai berseliweran di medsos.
"Sebagai kader di Medan dan mungkin seluruh kader PAN siap menjadi garda terdepan untuk membela Ketum kami. Dan berharap masyarakat di Indonesia tidak asal terpengaruh dengan isu murahan itu," pungkasnya.
(NAI/NAI)
