Hadapi AI di Kelas, Sofyan Tan Minta Guru Tetap Jadi Sumber Utama Pembelajaran (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan mengingatkan para guru untuk tidak tertinggal dari siswanya dalam penguasaan teknologi, terutama di era pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Pesan itu disampaikan saat ia membuka Workshop Pendidikan bertema “Integrasi Teknologi oleh Guru untuk Mendorong Pembelajaran Mendalam di Kelas” di Hotel Emerald Garden, Jalan Putri Hijau, Medan, Selasa (2/12).
Di hadapan ratusan peserta, Sofyan Tan menggambarkan bagaimana perubahan teknologi telah menggeser cara belajar siswa. Ia menilai kehadiran ChatGPT dan beragam AI lain kini telah menjadi “asisten belajar” yang mampu menjawab hampir semua materi dari buku pelajaran maupun penjelasan guru.
“Soal apa saja yang ada di buku dan disampaikan guru, hampir pasti bisa dijawab siswa dengan bantuan AI. Ini tantangan bagi guru. Mereka harus menguasai teknologi lebih baik daripada muridnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, kunci utama bukan menolak perkembangan teknologi, tetapi mengarahkan siswa tetap berpikir kritis, kolaboratif, dan menjadikan AI sebagai alat bantu, bukan sumber belajar utama.
Selain soal pendidikan, Sofyan Tan juga menyinggung masalah mitigasi bencana. Ia menyebut, dengan teknologi yang semakin maju, bencana alam seharusnya sudah bisa diprediksi dengan akurasi tinggi. Namun, menurutnya, kesiapsiagaan daerah masih lemah.
“BMKG sudah mengeluarkan surat imbauan kepada kepala daerah, tetapi tidak ditindaklanjuti dengan persiapan tim di lapangan,” kata Sofyan Tan.
Ia menekankan pentingnya koordinasi dan respons cepat pemerintah daerah agar peringatan dini tidak berhenti di atas kertas.
Hadir dalam acara Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda Kemendikdasmen Dwi Harianti, S.AP, Kabid PTK Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Medan Mujiono, S.E, Guru SD Sultan Iskandar Muda sebagai Narasumber Ririen Fauziah, S.Pd, Kepala IT Bidang Portal Akademik Universitas Satya Terra Bhinneka selaku narasumber Andre Pratama, S.Kom, M.Kom, dan moderator Rezeki Lumbantoruan, S.Pd.
Dwi Harianti, S.AP mengatakan tema yang diangkat adalah sejalan dengan program Kemendikdasmen. Literasi teknologi serta pembelajaran mendalam untuk menumbuhkan siswa berpikir kritis dan kolaboratif, berorientasi pada murid serta bisa diimplementasikan dengan cara yang menyenangkan.
Ia menyampaikan bahwa peran guru tidak akan pernah bisa tergantikan oleh teknologi. Karena itu peran guru terus berkembang. Kecerdasan buatan hanya alat bantu bukan pengganti. Karena kecerdasan buatan tidak bisa memahami karakter dan etika prilaku siswa di sekolah.
Kabid PTK Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Medan Mujiono menyampaikan dr Sofyan Tan adalah role model pendidikan. Kehidupannya didedikasikan 100% untuk dunia pendidikan secara konsisten dari tahun ke tahun. Untuk itu Dinas Pendidikan Kota Medan sangat berterimakasih dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukannya terhadap guru-guru di Kota Medan.
Ia mengatakan bahwa dunia saat ini tak bisa lepas dari digitalisasi, karena itu pola mengajar jangan lagi monoton. Ciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan penggunaan teknologi. Pembelajaran digitalisasi sudah diluncurkan Presiden Prabowo, tinggal bagaimana para guru dapat mengimplementasikannya di ruang-ruang kelas.
(REL/RZD)