Analisadaily.com, Medan – Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. H. Muhammad Kholid, SE., MSI, turun langsung ke Sumatera Utara untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir, banjir bandang, dan longsor yang melanda 17 kabupaten/kota di wilayah tersebut. Kunjungan ini menjadi simbol kuat kehadiran PKS di tengah rakyat, terutama saat ribuan keluarga sedang menghadapi masa-masa tersulit.
Demikian keterangan Sekjen DPP PKS M Kholid didampingi Ketua DPW PKS Sumut Andi Pranata dan Sekum Mustafa serta Ketua Fraksi PKS di DPRDSU Prof (Assoc) Usman Jakfar di kantor DPW PKS Sumut, Jalan Bunga Asoka, Medan, Rabu (3/12/2025).
Dalam pernyataannya, Kholid menyampaikan belasungkawa mendalam atas ratusan korban jiwa dalam bencana ini. Ia menegaskan bahwa angka korban bukan sekadar statistik, tetapi jiwa-jiwa manusia yang harus diperjuangkan keselamatannya.
“Yang wafat kita doakan, yang terluka kita bantu. Mereka bukan angka—mereka saudara-saudara kita,” tegasnya.
Kholid mengapresiasi kerja cepat DPW PKS Sumut yang langsung membentuk tim advance sejak hari pertama bencana. Para relawan menghadapi medan ekstrem, akses tertutup, hingga keterbatasan logistik.
Ketua DPW PKS Sumut Andi Pranata menambakan, beberapa relawan bahkan harus berjalan kaki lebih dari 30 kilometer selama dua hari dua malam, melintasi tanah longsor dan hutan basah menuju Sibolga, ketika semua jalur tersumbat. Sementara tim lain memutar melalui Aceh Singkil di tengah kelangkaan bahan bakar.
“Apa pun tantangannya, PKS ingin hadir. Inilah wujud komitmen kami untuk mendampingi rakyat tanpa syarat,” ujarnya.
Dari hasil asesmen relawan PKS Sumut, empat wilayah terparah adalah Langkat, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, Tapanuli Selatan (Tapsel). Di sejumlah titik, jumlah bantuan masih jauh dari kebutuhan, sementara kerusakan rumah, infrastruktur, dan korban jiwa terus bertambah.
Sementara dari data BNPB sementara kemarin menunjukkan ±290 orang wafat, ±180–188 hilang, ±360.000 keluarga terdampak, 500.000 warga mengungsi. Jika digabung dengan provinsi lain, korban diperkirakan mencapai 700 lebih meninggal dan ±400 hilang.
Bencana NasionalJadi, kata M Kholid, melihat skala kerusakan dan sebaran dampak di tiga provinsi, PKS menyerukan kepada pemerintah pusat agar mempertimbangkan menaikkan status bencana menjadi Bencana Nasional, agar mobilisasi sumber daya bisa jauh lebih cepat dan besar.
Apalagi, katanya, penanganan pasca-bencana akan sangat berat: mulai dari rekonstruksi rumah, pemulihan mental korban, penanganan kesehatan, hingga perbaikan infrastruktur vital.
Bantuan yang dibawa Sekjen PKS kali ini merupakan hasil pemotongan gaji anggota Fraksi PKS DPR RI. Sebelumnya, bantuan serupa disalurkan ke Sumatera Barat, dan selanjutnya akan dikirim ke Aceh. “Ini bentuk solidaritas kader PKS se-Indonesia. Kami ingin menjadi bagian dari solusi bangsa,” kata Kholid.
Ia menuturkan bahwa Presiden PKS, Dr. Ahmad Muzammil Yusuf, telah menginstruksikan seluruh struktur dan pejabat publik PKS untuk menggalang solidaritas nasional secara total.
Kholid memberikan penghargaan tinggi kepada seluruh aparat dan relawan yang bekerja siang malam mengevakuasi korban. “Kami hormat kepada TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Pemda, dan semua pihak yang sudah berada di garis depan. PKS akan terus mendampingi, membantu, dan menguatkan,” ujarnya.
Mengakhiri kunjungannya, Kholid menyerukan agar seluruh elemen bangsa menguatkan empati dan kerja bersama. “Di tengah duka ini, mari tunjukkan bahwa Indonesia tidak pernah kehilangan rasa persaudaraan. Kita kuat karena kita bersama,” tutupnya.
(NAI/NAI)











