Jagung Tak Terangkut Dampak BBM Langka dan Banjir KIM Belawan

Jagung Tak Terangkut Dampak BBM Langka dan Banjir KIM Belawan
Jagung Tak Terangkut Dampak BBM Langka dan Banjir KIM Belawan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sidikalang - Pengusaha jagung di Kabupaten Dairi, terpaksa tidak mengirim jagung ke Kawasan Industri Medan (KIM) Belawan.

Itu akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan banjir di Kawasan Industri Medan (KIM) di Belawan.

Demikian disampaikan anggota DPRD Dairi fraksi Nasional Demokrat, Juangga Silaban di Sidikalang, Rabu (3/12).

Juangga menyebut, juga menggeluti bisnis jagung di Desa Lae Sering Kecamatan Siempat Nempu Hilir. Harga beli saat ini Rp6000 per kilogram.

“Jagung kita, sekitar 20 ton tertahan di gudang. Tidak bisa dikirim. KIM Belawan, banjir dan pengemudi sulit mendapatkan BBM,” kata Juangga.

Berdasarkan info, kelangkaan BBM terjadi akibat kapal belum bisa bersandar di pelabuhan Belawan. Sementara banjirdi lokasi industri disebabkan curah hujan tinggi.

Terpisah, Kepala Desa Bukit Lau Kersik Kecamatan Gunung Sitember, Mangiring Sinurat membenarkan info tersebut.

“Sebagian petani tertunda ke ladang, hanya demi memperoleh BBM di SPBU,” kata Mangiring.

Kelangkaan BBM mengakibatkan ongkos angkut jagung kian mahal. Kalau biasanya dikenakan Rp250 per kilogram mempergunakan mobil pick up Hardtop, kini, minimal Rp300, sesuai jarak tempuh.

“Makin mahal sekarang ongkos angkut lantaran BBM langka,” kata Mangiring.

Menurutnya, petani sangat dirugikan dampak kelangkaan BBM. Di sisi lain, jika banjir di Belawan belum usai, petani tentu tak terima uang. Mangiring membenarjan, menerima kabar, KIM diterpa banjir.

“Lagi panen raya sekarang jagung,” ujar Mangiring.

Camat Tigalingga, Saut Marganda Sinaga mengatakan, petani di daerahnya lagi panen jagung. Kelangkaan BBM berpengaruh besar terhadap aktivitas masyarakat termasuk petani.

“BBM itu ibarat beras. Kalau tak tersedia, kegiatan ekonomi berpotensi lumpuh,” kata Ganda.

Pihaknya bersama Kapolsek, Danramil melakukan pembatasan kepada konsumen demi pemerataan. Untuk sepeda motor, maksimal 2,5 liter, mobil pribadi dan roda 3 diisi tak lebih dari Rp200 ribu dan kendaraan besar Rp400 ribu.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi