Mengenang Banjir Besar Bandar Durian, Ratusan Warga Gelar Tolak Bala

Mengenang Banjir Besar Bandar Durian, Ratusan Warga Gelar Tolak Bala
Mengenang Banjir Besar Bandar Durian, Ratusan Warga Gelar Tolak Bala (Analisadaily/G Tambunan)

Analisadaily.com, Aek Natas - Ratusan warga Kelurahan Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara, mengikuti kegiatan tolak bala untuk mengenang musibah banjir besar yang terjadi pada tahun 1999. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Los Pekan Lama Bandar Durian, Senin (8/12/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.

Kegiatan tolak bala ini bertujuan memohon kepada Allah SWT agar seluruh warga terhindar dari segala bentuk bala atau mara bahaya, baik bencana banjir maupun musibah lainnya.

Dalam pelaksanaannya, warga membaca ayat-ayat suci Al-Quran, ratib jonjong, serta doa keselamatan sebagai bentuk ikhtiar dan permohonan kepada Sang Pencipta agar dijauhkan dari berbagai bencana, khususnya banjir bandang.

Sebagian warga yang bermukim di bantaran Sungai Aek Natas mengaku khawatir dengan kondisi musim hujan saat ini. Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir telah terjadi sejumlah bencana banjir dan tanah longsor di berbagai daerah di Pulau Sumatra, seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Aceh, dan Sumatra Barat. Sementara itu, Bandar Durian dikenal sebagai wilayah yang kerap dilanda banjir saat musim penghujan.

Tokoh masyarakat setempat, H. Iwan Nasution, mengatakan kegiatan tolak bala ini merupakan tradisi turun-temurun yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain memohon perlindungan dari Allah SWT, kegiatan ini juga sebagai bentuk mengenang bencana banjir bandang yang pernah melanda Bandar Durian.

Ia menjelaskan, pada tahun 1999, Bandar Durian pernah dilanda banjir besar yang menghanyutkan sejumlah rumah warga. Berdasarkan pesan orang tua terdahulu, setiap 25 tahun sekali diperkirakan akan terjadi banjir besar. Mengingat tahun 2026 mendatang genap 25 tahun sejak peristiwa tersebut, tokoh agama dan tokoh masyarakat mengajak warga untuk kembali menggelar tolak bala sebagai ikhtiar batin memohon keselamatan.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah membangun tembok penahan banjir di sepanjang Sungai Aek Natas, sehingga sebagian rumah warga bisa terlindungi dari banjir. Namun, kami juga berharap kepada Pemerintah Provinsi agar panjang tembok penahan tersebut dapat ditambah, karena saat banjir besar air sungai masih berpotensi masuk ke permukiman warga,” ujarnya.

Usai kegiatan, ratusan warga secara bersama-sama menyantap hidangan berupa borti dan bubur yang dibawa oleh kaum ibu. Kebersamaan dan semangat gotong royong warga Bandar Durian tampak jelas, baik dalam suasana senang maupun saat menghadapi kesulitan. (GT)

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi