Bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, BULOG menyalurkan bantuan besar berupa Beras dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk meringankan beban masyarakat terdampak.

Pemimpin BULOG Kanwil Sumut, Budi Cahyanto, menyatakan bahwa bantuan ini diharapkan dapat segera meringankan beban korban.

"Semoga dengan bantuan ini, bisa bantu meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana," kata Budi, Kamis (11/12).

Mengingat jalur transportasi darat menuju beberapa daerah terdampak seperti Kabupaten Tapteng, Langkat, dan Kota Sibolga masih mengalami perbaikan, BULOG mengambil langkah luar biasa.

Bantuan didistribusikan melalui jalur udara, menggunakan Helikopter dari Lanud Soewondo menuju Pinangsori (Tapteng) dan Langkat. Sejauh ini, 50 ton beras telah dikirimkan dengan cara ini dan berpotensi bertambah.

Secara total, beras CPP yang disalurkan disesuaikan dengan status Tanggap Darurat Bencana yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

• Periode I (27 Nov - 10 Des 2025): Sebanyak 4.259.522,5 text{ kg} beras disediakan untuk 1.217.006 jiwa.

• Periode II (11 Des - 25 Des 2025): Sebanyak 2.268.000 text{ kg} beras disediakan untuk 648.000 jiwa.

Setiap warga terdampak berhak mendapatkan 3,5 kg beras untuk setiap periode tanggap darurat 14 hari. Hingga saat ini, total beras bantuan bencana yang telah tersalurkan di Sumut mencapai 2.635.780 kg

Selain bantuan bencana, BULOG Sumut juga terus menyalurkan Bantuan Pangan reguler berupa beras dan minyak goreng kepada 844.696 Keluarga Penerima berdasarkan data dari Bapanas dan Kemensos.

Hingga saat ini, lebih dari 10.830.840 kg beras dan 2.166.168 liter minyak goreng telah tersalurkan kepada 541.542 penerima.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Budi Cahyanto memastikan bahwa stok beras BULOG di Sumut sangat aman.

"Saat ini BULOG memiliki stok beras sebanyak 25 ribu ton. Stok ini akan sangat aman sampai waktunya memasuki musim panen tahun depan, dengan demikian masyarakat tidak perlu khawatir," tutup Budi.

(RZD)