Di UNPRI, Sofyan Tan Ajarkan 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara pada Mahasiswa

Di UNPRI, Sofyan Tan Ajarkan 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara pada Mahasiswa
Sofyan Tan saat menyosialisasikan empat pilar kebangsaan di UNPRI (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan menekankan pentingnya 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara dalam sosialisasi yang digelar di Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Jalan Sampul, Medan, Minggu (14/12). Pilar-pilar tersebut meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sofyan Tan menyebutkan UNPRI punya gedung 23 lantai dan merupakan gedung kampus tertinggi di Kota Medan. Untuk membangun gedung yang tinggi ini membutuhkan fondasi yang dalam dan kuat. Begitu juga dengan negara jika ingin menjadi bangsa yang lebih besar dan tinggi maka perlu fondasi yang digali lebih dalam serta kokoh dan teruji tak mudah goyah. Itulah Pancasila sebagai fondasi bangsa yang terbukti kuat dan kokoh serta tak mudah goyah meski sudah berkali-kali ingin ditumbangkan.

Lalu dari fondasi tersebut dibangun tiang-tiang dan dinding yang kokoh sebagai batas dan pelindung bagi yang ada di dalamnya. Dinding tersebut adalah pilar kedua yakni UUD 1945. Kemudian untuk menjadikan sebuah gedung yang besar punya bentuk, maka perlu atap yang dapat melindungi, memberikan rasa aman dan nyaman. Atap tersebut adalah pilar ketiga yakni NKRI sebagai bentuk negara. Terakhir, pilar keempat yakni Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan hidup bangsa yang menjadi perekat keutuhan bangsa.

Sofyan Tan mengingatkan seluruh mahasiswa agar menjadikan 4 pilar berbangsa dan bernegara bagian dari pedoman hidup sehari-hari. Karena dengan demikian mahasiswa akan memiliki karakter nasionalisme yang kuat.

Jika karakter sudah kuat dengan memegang teguh 4 pilar berbangsa dan bernegara, maka suatu saat mahasiswa yang sudah selesai kuliahnya dan masuk dunia nyata, tidak lagi perlu mengejar uang sebab duit itu sendiri nanti yang mengejar dan menghampiri.

Sofyan Tan berbagi pengalamannya di masa susah, mengenang jika sebelumnya sebagai anak bungsu 10 bersaudara sempat hampir diberikan ke orang lain karena ketidaksanggupan orangtua. Namun berkat kegigihan dan kerja keras untuk terus belajar hingga menjadi dokter, akhirnya dirinya yang paling sukses dibanding saudara lainnya dan hingga meninggal dunia, ibunya tinggal bersama dirinya.

“Kita boleh miskin harta tapi jangan pernah miskin otak. Ubah hidup jadi lebih baik dengan pendidikan,” tegasnya.

Hadir dalam acara Wakil Rektor 3 UNPRI Refi Ikhtiari, Ph.D., Pengelola KIP-Kuliah UNPRI ?Dr. Rapael Ginting, SKM., MKes, orangtua dan mahasiswa UNPRI.

Refi Ikhtiari dalam sambutannya menyampaikan UNPRI adalah kampus yang menjadi miniaturnya Indonesia dimana mahasiswanya sangat multietnis, beragam latar belakang suku, agama, ras serta bangsa. Karena penting dalam penguatan pemahaman nilai-nilai 4 pilar berbangsa dan bernegara. Apalagi di tengah arus deras informasi dibutuhkan pemahaman kuat akan nilai-nilai kebangsaan. Meski tetap kritis sebagai mahasiswa namun menjunjung tinggi nilai luhur bangsa.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi