BBM Langka di Tabagsel, Abdul Rahim Siregar Minta Pertamina Tambah Kuota

BBM Langka di Tabagsel, Abdul Rahim Siregar Minta Pertamina Tambah Kuota
BBM Langka di Padangsidimpuan Abdul Rahim Siregar Minta Pertamina Tambah Kuota (analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Padangisidimpuan - Wilayah Tabagsel mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan terjadi hampir di seluruh SPBU. Antrean panjang mengular, waktu terbuang berjam-jam, dan keresahan masyarakat semakin terasa di setiap sudut kota.

Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PKS, Abdul Rahim Siregar, ST, MT, angkat suara. Ia dengan tegas meminta Gubernur Sumatera Utara, PT Pertamina, serta kepala daerah terkait untuk segera menambah kuota BBM di wilayah Tabagsel meliputi Padangsidimpuan, Tapsel, Madina, Palas dan Paluta dan sekitarnya.
"BBM ini bukan sekadar bahan bakar kendaraan, tetapi urat nadi kehidupan masyarakat. Ketika BBM langka, roda ekonomi melambat, aktivitas warga terganggu, dan beban hidup rakyat kecil semakin berat," ujar Abdul Rahim dalam keterangan persnya, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, kelangkaan BBM saat ini terjadi hampir merata di berbagai SPBU, mulai dari Padangmatinggi, Batunadua, SPBU dalam Kota, Pajak Inpres, Pijorkoling/Manunggang, Sipirok, hingga Sayur Matinggi. Antrean kendaraan bahkan mencapai lebih dari satu kilometer dan telah menjadi pemandangan sehari-hari yang menguras kesabaran masyarakat.
Kondisi ini, kata Abdul Rahim, sangat memprihatinkan karena terjadi di tengah proses pemulihan pascabencana yang hingga kini masih dirasakan dampaknya oleh warga. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidup pada aktivitas harian seperti berdagang, bertani, dan transportasi, namun harus terhambat karena sulitnya memperoleh BBM.
Ia menjelaskan bahwa selama ini pasokan BBM ke wilayah Tapanuli Bagian Selatan umumnya didatangkan dari Sibolga. Namun akibat terputusnya akses jalan, distribusi terpaksa dialihkan dari Dumai, yang menyebabkan pasokan tidak optimal.
"Oleh karena itu, saya meminta agar kuota BBM ditambah, bila perlu dua hingga tiga kali lipat dari biasanya, sampai kondisi benar-benar normal. Ini bukan soal angka, ini soal keberpihakan kepada rakyat," tegasnya.
Lebih jauh, Abdul Rahim mengingatkan bahwa antrean panjang yang terus terjadi berpotensi menimbulkan konflik sosial. Ia menerima banyak keluhan warga yang telah mengantre berjam-jam, namun terpaksa pulang dengan tangan hampa karena BBM habis saat giliran mereka tiba.
"Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Negara harus hadir, pemerintah harus turun tangan. Jangan sampai kesabaran rakyat diuji terlalu lama," ujarnya.
Dengan nada penuh harap, politisi PKS ini menyerukan kepada para pemimpin daerah-mulai dari Gubernur Sumatera Utara, Wali Kota Padangsidimpuan, hingga Bupati Tapanuli Selatan-untuk segera mengambil kebijakan yang solutif dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
"Di saat-saat sulit seperti inilah rakyat menunggu kehadiran pemimpinnya. Kebijakan yang tepat akan menghadirkan senyum di wajah rakyat, karena kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan mudah, tanpa antrean panjang dan tanpa keresahan," pungkas Abdul Rahim.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi