Bawa Misi Pemberdayaan, Mahasiswa Doktoral UAD dan Para Profesor Latih Kreativitas Guru Lewat Game Visual (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Serdang Bedagai - Era pembelajaran abad ke-21 menuntut guru untuk tidak hanya menguasai materi, tetapi juga piawai dalam teknologi. Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Program Doktor (S3) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang juga merupakan dosen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar aksi nyata melalui Program Pemberdayaan Umat (Prodamat).
Kegiatan yang berlangsung di SMP Negeri 1 Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai ini fokus pada pelatihan pembuatan game edukasi menggunakan platform Scratch. Melalui aplikasi pemrograman visual ini, para guru diajarkan mengubah materi pelajaran yang kaku menjadi media interaktif yang menyenangkan bagi siswa.
Kualitas pelatihan ini tidak main-main. Kegiatan pengabdian ini berada di bawah bimbingan langsung dua pakar teknologi ternama dari UAD, yakni Prof. Dr. Ir. Imam Riadi, M.Kom dan Prof. Drs. Ir. Abdul Fadlil, M.T., Ph.D. Kehadiran para profesor ini memastikan bahwa materi yang disampaikan memiliki standar ilmiah yang tinggi dan relevan dengan kebutuhan inovasi digital saat ini.
“Guru harus diberikan ruang dan keterampilan untuk mengembangkan kreativitas. Scratch adalah media yang sangat cocok—mudah digunakan, menyenangkan, dan dapat langsung diterapkan dalam proses belajar mengajar,” ujar mahasiswa doktoral tersebut.
Antusiasme peserta pecah saat sesi praktik dimulai. Guru-guru dari berbagai mata pelajaran tidak hanya menyimak teori, tetapi langsung mempraktikkan pembuatan game. Hasilnya luar biasa; di akhir kegiatan, para guru berhasil menciptakan berbagai game sederhana seperti kuis interaktif, puzzle, hingga permainan berbasis cerita edukatif sesuai mata pelajaran mereka masing-masing.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara UAD dan UMSU dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Dengan membekali guru keterampilan pemrograman visual, diharapkan para pendidik di Serdang Bedagai semakin siap menghadapi tantangan digitalisasi.
Melalui Prodamat ini, ruang kelas diharapkan tidak lagi hanya menjadi tempat mendengarkan ceramah, tetapi menjadi ekosistem belajar yang menarik, bermakna, dan adaptif terhadap teknologi bagi para peserta didik.
(REL/RZD)