Analisadaily.com, Tapanuli Tengah - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, HM Jusuf Kalla, meninjau langsung sekaligus memberikan arahan percepatan pemulihan bencana alam di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga, Kamis (18/12). Kehadiran tokoh kemanusiaan nasional ini menjadi suntikan semangat bagi masyarakat yang masih berjuang bangkit dari dampak bencana.
Jusuf Kalla yang terbang dari Jakarta menggunakan pesawat pribadi disambut jajaran pengurus PMI dari berbagai daerah. Turut menyambut antara lain Kabid Penanggulangan Bencana PMI Sumut Prof. Bahdin Nur Tanjung, Bendahara PMI Sumut Al Amin Syahputra, Kepala Markas PMI Sumut Ade Yudiansah, SH, MH, Ketua PMI Sibolga Meyati Simatupang, MKes, Ketua PMI Tapteng Mahmud Efendi Lubis, Ketua PMI Padangsidimpuan H. Harry Pahlevi Harahap, Ketua PMI Madina Atika, Ketua PMI Tapsel Sarjan Lubis, Ketua PMI Taput dr. J. Nababan, para kader, relawan, serta tokoh masyarakat.
Kunjungan diawali dengan peninjauan langsung ke Kecamatan Tukka, salah satu wilayah terdampak terparah. Di lokasi ini, Jusuf Kalla menyaksikan langsung kondisi masyarakat yang selama ini telah mendapatkan pendampingan dan bantuan dari PMI Sumut dan PMI kabupaten/kota atas arahan PMI Pusat. Meski akses jalan masih berlumpur dan kondisi lingkungan belum sepenuhnya kondusif, aktivitas kemanusiaan terus berjalan.
Di tengah kunjungan tersebut, Jusuf Kalla tampak terharu saat melihat langsung distribusi air bersih dari tangki PMI Pusat kepada warga. Saat ini, PMI Pusat telah mengirimkan 20 unit tangki air, dengan 10 unit beroperasi di Tapteng, Sibolga, dan Tapanuli Selatan, sementara sisanya disebar ke sejumlah daerah lain seperti Langkat.
Usai meninjau lapangan, Jusuf Kalla diterima Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Dalam pertemuan itu, JK menekankan pentingnya memprioritaskan pengembalian pengungsi ke rumah masing-masing. Ia mendorong agar pemerintah daerah, masyarakat, dan TNI bersinergi membersihkan lokasi terdampak sebagai langkah awal pemulihan.
“Program kembali ke rumah harus menjadi prioritas. PMI siap mendukung dengan mengirimkan beberapa unit alat berat untuk membantu proses pembersihan,” tegas Jusuf Kalla.
PMI, lanjutnya, akan terus mengerahkan relawan untuk mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan berjalan optimal. Hingga kini, tim PMI Provinsi Sumatera Utara telah berada di Tapteng dan Sibolga selama sekitar 20 hari, membantu tanpa henti hingga wilayah tersebut dinilai layak ditinggalkan.
Antusiasme masyarakat terhadap kunjungan Jusuf Kalla pun terlihat jelas. Warga secara langsung menyampaikan kebutuhan mendesak seperti kereta dorong, cangkul, dan sekop untuk mempercepat pembersihan rumah dari lumpur dan pasir. Menanggapi hal tersebut, Jusuf Kalla menyatakan kesediaannya. Bahkan, bantuan alat kebersihan itu dipastikan mulai disalurkan keesokan harinya.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan sekaligus mengurangi tekanan psikologis warga. “Kami ingin suasana mencekam dan rasa stres masyarakat segera berakhir,” ujar JK.
Rangkaian kunjungan berlanjut ke Posko Komando PMI Tapteng–Sibolga, tempat Jusuf Kalla disambut tokoh masyarakat, aktivis mahasiswa, serta warga setempat. Dalam kesempatan itu, JK didampingi Fahmi Idris dan sejumlah pengurus PMI Pusat. Laporan kegiatan disampaikan oleh Kepala Markas PMI Sumut dan Prof. Bahdin Nur Tanjung yang memaparkan berbagai aksi kemanusiaan yang telah dilakukan PMI Sumut dan PMI kabupaten/kota.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa peran kemanusiaan PMI sangat ditunggu dan dibutuhkan masyarakat. Ia meminta seluruh relawan terus bekerja dengan ikhlas, terprogram, dan terkoordinasi dengan baik. Menurutnya, PMI memiliki pola kerja yang sistematis, mulai dari fase tanggap darurat, pemulihan, hingga recovery jangka panjang.
“Kembali ke rumah menjadi kunci agar PMI bisa menjalankan peran secara komprehensif, terutama dalam membantu pembersihan dan pemulihan kehidupan masyarakat,” kata JK.
Dalam peninjauan itu, Jusuf Kalla juga terlihat terenyuh saat menyaksikan sawah-sawah yang hampir panen kini tertimbun pasir, menambah berat beban ekonomi warga.
Sejumlah temuan dan kebutuhan di lapangan, kata JK, akan segera diteruskan kepada pejabat di pemerintah pusat agar penanganan dapat dipercepat. Upaya pemulihan diharapkan tidak hanya menyasar Tapteng dan Sibolga, tetapi juga daerah terdampak lain seperti Langkat, Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, hingga Aceh.
“Kita ingin masyarakat bisa segera bangkit, kembali beraktivitas, dan menata kehidupan dengan lebih baik,” pungkas Jusuf Kalla.











