Pasca Banjir Besar Landa Kota Medan, Afif Abdillah Minta 1 Kelurahan Butuh 1 Perahu Karet

Pasca Banjir Besar Landa Kota Medan, Afif Abdillah Minta 1 Kelurahan Butuh 1 Perahu Karet
Pasca Banjir Besar Landa Kota Medan, Afif Abdillah Minta 1 Kelurahan Butuh 1 Perahu Karet (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dahsyatnya bencana banjir yang merendam hampir seluruh Kota Medan karena siklon Tropis Senyar, Kamis 27 November 2025, memberi banyak pelajaran.

Salah satunya, Medan urgen memiliki perahu karet untuk mengevakuasi para korban yang terdampak banjir dan terjebak di dalam rumah. Karena luapan mencapai sedada orang dewasa, berdasarkan bencana banjir beberapa pekan lalu.

"Berdasarkan pengalaman banjir November lalu, Medan sangat butuh perahu karet. Sudah tidak bisa lagi hanya BPBD Kota Medan yang pegang. Kalau menurut saya, di kantor lurah harus ada 1 unit minimal. Per 1 kantor lurah tersedia 1 perahu karet," tegas anggota DPRD Medan Afif Abdillah SE dalam Rapat Evaluasi Triwulan III TA 2025 Komisi II DPRD Medan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan Modesta Marpaung, Senin (22/12/2025) di ruang Komisi II, yang dihadiri Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Yunita Sari SH, MH dan stafnya.

Afif membandingkan berapa besar penganggaran pengadaan perahu karet bila dibandingkan dengan kerugian yang diderita masyarakat terdampak banjir.

"Kecilnya itu bila dibanding efek dari banjir yang merugikan masyarakat yang begitu besarnya. Satu keluarga bisa kehilangan pendapatan, berapa hari warga tidak kerja. Belum lagi barang-barang di rumahnya rusak, sudah berapa. Jadi perahu karet itu investasi yang murah untuk dalam kondisi banjir dahsyqt seperti kemarin," tegas Afif Abdillah yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Medan itu.

Afif juga mengingatkan, bahwa dalam kondisi banjir, tidak bisa mengharapkan yang terdampak banjir bergerak untuk menolong warga yang lain. Jika melihat peta kemarin, mana kelurahan yang tidak terdampak dan terdampak. Kelurahan tidak terdampak yang bisa mengarahkan petugas mereka untuk membantu yang terdampak.

"Yang bisa membantu adalah teman kita yang tidak terkena musibah. Coba buat perencanaannya, kalau tidak bisa di RAPBD, paling tidak di PAPBD dibuat untuk pengaadan perahu karet itu," saran Arif Abdillah yang juga Ketua Bapemperda DPRD Medan itu ditujukan kepada Kaban BPBP Medan.

Menanggapi permintaan Afif Abdillah untuk pengadaan perahu karet, Kaban BPBD Kota Medan Yunita Sari menegaskan, saat ini BPBP Kota Medan hanya memiliki delapan perahu karet. Dari delapan perahu karet itu, tiga sudah ditambal-tambal karena bocor kena seng saat evakuasi.

"Yang sehat itu hanya lima unit. Kemudian BPBD Kota Medan mendapat bantuan 4 unit perahu bermotor dari BNPB. Itupun diterima setelah sehari bencana banjir. Perahu karet juga berbagi dengan Damkar, karena perahu Damkar juga koyak," jelasnya.

Menurut Yunita, untuk menolong evakuasi warga, Yunita sangat senang jika memiliki banyak perahu karet. Kenapa? Warga bisa melakukan evakuasi mandiri. Seperti di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, sudah memiliki perahu karet sendiri. Sehingga warga bisa evakuasi mandiri.

"Oleh karena itu, kami butuh dukungan bapak-bapak dewan sekalian untuk membeli perahu karet itu. Minimal satu kecamatan satu unit," pinta Yunita kemudian menambahkan bahwa pihaknya sudah menganggarkan agar perahu karet ditambah pada tahun 2025.

Hanya saja, lagi-lagi anggaran yang diajukan oleh BPBP mentok di Bappeda Kota Medan karena efisiensi.

Turut hadir dalam rapat tersebut, anggota Komisi II Johannes Haratua Hutagalung, Binsar Simarmata dan para staf BPBD Kota Medan M Yamin Daulay, Abdur Rahman, Bayu Nugraha dan lainnya.

(MC/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi