Januari 2026 Sekolah di Aceh Tamiang Kembali Normal

Januari 2026 Sekolah di Aceh Tamiang Kembali Normal
Wakil Bupati Aceh Tamiang (Analisadaily/nirwansyah sukartara)

Analisadaily.com, Aceh - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terus berupaya memulihkan kondisi pendidikan pascabanjir yang melanda hampir seluruh wilayah sejak akhir November lalu.

Hingga kini, masih banyak sekolah yang berada dalam kondisi darurat, bahkan belum dapat beroperasi secara normal akibat kerusakan berat pada ruang kelas dan fasilitas penunjang lainnya.

Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, Rabu (24/12/2025), menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten menargetkan bahwa Januari 2026 mendatang, sekolah di Aceh Tamiang sudah kembali normal.

"Proses pemulihan sektor pendidikan tidak dapat dilakukan secara instan, mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir tersebut. Jadi bertahap," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa sekitar 90 persen sekolah di Aceh Tamiang terdampak banjir lokal, dengan kondisi ruang kelas yang tenggelam dan sebagian besar fasilitas sekolah rusak parah.

“Memang harus kita akui, saat ini masih banyak sekolah yang darurat dan belum sempurna. Kita upayakan secara bertahap agar pada Januari 2026 nanti seluruh sekolah sudah bisa mulai beroperasi secara normal,” ujar Ismail.

Menurutnya, kerusakan yang terjadi tidak hanya pada bangunan sekolah, tetapi juga pada sarana belajar mengajar seperti meja, kursi, buku, serta perlengkapan administrasi sekolah yang hanyut atau rusak akibat terendam air. Kondisi tersebut membuat aktivitas belajar mengajar belum bisa berjalan maksimal.

Pemerintah daerah saat ini fokus melakukan pemulihan tahap awal dengan membersihkan lingkungan sekolah serta memastikan bangunan yang masih bisa digunakan kembali dalam kondisi aman. Dalam proses ini, Pemkab Aceh Tamiang juga mendapat dukungan dari TNI dan Polri yang ikut terlibat langsung dalam kegiatan pembersihan sekolah-sekolah terdampak banjir.

“Alhamdulillah, sekarang sudah mulai dilakukan pembersihan. TNI dan Polri turut membantu membersihkan sekolah-sekolah yang terdampak agar sekolah bisa kembali difungsikan, meskipun belum sepenuhnya normal,” jelasnya.

Selain sekolah formal, Wakil Bupati juga menyoroti kondisi anak-anak yang saat ini masih berada di lokasi pengungsian. Di beberapa titik pengungsian, sudah mulai dilakukan kegiatan pendidikan darurat untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan hak belajar. Namun, ia mengakui bahwa pelaksanaan pendidikan di pengungsian masih sangat terbatas dan belum berjalan secara optimal.

“Di pengungsian itu ada juga yang dilakukan pendidikan darurat, tapi memang masih kurang sempurna. Tapi ini tetap kita lakukan agar anak-anak tidak terlalu lama tertinggal pelajaran,” katanya.

Pemkab Aceh Tamiang menegaskan komitmennya untuk mengembalikan kondisi pendidikan ke keadaan normal secara bertahap. Begitu juga dengan kantor-kantor yang ada di Aceh Tamiang agar pekerja kembali bisa beraktivitas seperti semula.

Ia juga berharap adanya dukungan dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat, serta berbagai pihak lainnya untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah. Ia juga mengajak masyarakat untuk bersabar dan bersama-sama mendukung upaya pemulihan yang sedang dilakukan.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi