Pada perayaan Natal 25 Desember 2025, ia menekankan bahwa esensi Natal tahun ini adalah solidaritas nyata terhadap sesama, terutama bagi mereka yang tengah dirundung duka akibat bencana alam di Sumatra.

"Kristus yang kita rayakan adalah Tuhan yang solider dengan mereka yang menderita. Natal tidak boleh berhenti pada ritual, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata," ujar Pdt. Victor saat meresmikan HKBP Resort Letare, Tangerang, Banten, pada Minggu (21/12/2025).

Sebagai bentuk konkret kepedulian, HKBP bergerak cepat dalam menangani dampak bencana di Sumatra. Hingga 21 Desember 2025, HKBP telah menghimpun dan menyalurkan dana bantuan lebih dari Rp10 miliar melalui berbagai pos pelayanan.

Bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar tersebut dipastikan akan terus mengalir mengingat proses pemulihan pascabencana yang diprediksi memakan waktu lama.

Di hadapan sekitar 6,5 juta jemaatnya, Ephorus mengimbau seluruh elemen bangsa untuk terus menjunjung tinggi kebinekaan. Beliau juga secara khusus meminta dukungan pemerintah dan masyarakat agar gereja diberikan ruang dalam menjalankan pelayanan serta mendirikan rumah ibadah.

Menurutnya, keberadaan gereja sangat krusial dalam membina karakter generasi muda agar terhindar dari perilaku negatif yang dapat merugikan masyarakat luas.

"Jika karakter anak-anak tidak didik dengan baik, mereka bisa menjadi beban bagi bangsa. Kehadiran HKBP adalah untuk memastikan kebaikan bagi Indonesia," tegasnya.

Menariknya, peringatan Natal kali ini juga diwarnai dengan aksi lingkungan. Pdt. Victor melakukan penanaman pohon di pekarangan gereja sebagai simbol tanggung jawab iman dalam merawat alam ciptaan Tuhan.

Aksi ini menjadi pengingat bagi jemaat untuk aktif menjaga kelestarian lingkungan guna mencegah terjadinya bencana di masa depan.

Acara peresmian dan aksi lingkungan ini juga dihadiri oleh Praeses HKBP Distrik XXI Banten, Pdt. Sumihar Sinaga, serta Pdt. Johannes Z. Butarbutar yang baru saja disahkan sebagai Pendeta Resort HKBP Letare.

Ephorus menutup pesannya dengan ajakan untuk tetap bergandeng tangan. "Ini adalah panggilan kemanusiaan kita bersama. Mari kita bersatu meringankan beban saudara-saudara kita," pungkasnya.

(RZD)