Coach Saddam Wira: Pemimpin Hebat Harus Mampu Memimpin Diri Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tantangan organisasi modern saat ini bukan lagi sekadar urusan kompetensi teknis, melainkan sejauh mana para pemimpin memiliki pola pikir (mindset) yang adaptif dalam mengambil keputusan dan berkolaborasi.
Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam kegiatan Mindset Millionaire Leadership Camp yang digelar oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II Kementerian Kebudayaan.
Kegiatan yang berlangsung di The Hill Hotel & Resort Sibolangit pada 19–22 Desember 2025 ini mengusung tema inspiratif: 'Kita Kuat dan Berkembang Bersama Budaya'. Pelatihan intensif ini memadukan materi pengembangan diri dengan metode experiential learning melalui outbound leadership.
Fasilitator utama sekaligus trainer nasional di bidang public speaking dan leadership, Coach Saddam Wira Hamdani, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mengubah cara berpikir peserta agar lebih strategis dan berorientasi pada hasil.
"Banyak organisasi gagal bukan karena kurang pintar, tetapi karena pola pikir yang tidak adaptif. Mindset Millionaire Leadership Camp ini dirancang agar peserta lebih visioner, berani bertanggung jawab, dan mampu memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain," ujar Saddam Wira dalam keterangannya, Jumat (26/12).
Uniknya, konsep 'Mindset Millionaire' dalam pelatihan ini tidak hanya membahas growth mindset dan disiplin, tetapi juga menyentuh aspek literasi finansial seperti investasi (saham, emas, crypto), perpajakan, hingga konsep keberuntungan dalam hidup. Semua materi tersebut diperkuat dengan simulasi outbound yang menguji kerja sama tim di bawah tekanan.
Kepala BPK Wilayah II (Sumatera Utara), Sukronedi, S.Si., M.A., memberikan apresiasi tinggi atas pendekatan berbeda yang dibawakan oleh Coach Saddam Wira. Menurutnya, pelatihan ini memberikan gambaran nyata tentang simulasi kehidupan.
"Outbound training ini benar-benar berbeda. Kami diajarkan simulasi kehidupan, mulai dari investasi hingga manajemen risiko. Salah satunya melalui game Mission Impossible; jika salah melangkah, akibatnya fatal bagi tim. Hasilnya, kekompakan tim meningkat pesat dan semua saling mendukung," urai Sukronedi.
Kegiatan yang diikuti oleh 50 pegawai BPK Wilayah II ini juga menjadi bagian krusial dari Evaluasi Capaian Kinerja 2025 dan Penyusunan Program Kerja 2027.
Melalui setiap aktivitas yang memiliki makna kepemimpinan mulai dari kepercayaan tim hingga keberanian mengambil peran diharapkan para peserta membawa semangat baru dan pola pikir kolaboratif ke lingkungan kerja masing-masing. Program serupa rencananya akan terus dikembangkan guna meningkatkan kualitas SDM di berbagai institusi.
(JW/RZD)