Chief Operating Officer Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN, Dony Oskaria, terjun langsung ke lapangan untuk meninjau progres pembangunan di salah satu lokasi utama, yakni lahan milik PTPN yang berjarak 15 kilometer dari Kota Kuala Simpang.

Dalam peninjauan tersebut, Dony memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar kualitas dan tenggat waktu. Pembangunan Huntara ini mengandalkan kolaborasi tujuh BUMN Karya dengan mengimplementasikan teknologi desain modular.

"Metode modular ini memungkinkan pengerjaan ratusan unit dilakukan dalam waktu singkat tanpa mengurangi kekokohan struktur bangunan. Kami ingin memastikan warga segera mendapatkan hunian transisi yang aman dan nyaman," jelas pihak manajemen Danantara, Selasa (30/12).

Kawasan ini dirancang sebagai hunian terpadu yang lengkap dengan fasilitas pendukung aktivitas harian, meliputi kamar mandi pribadi, dapur umum dan fasilitas ibadah (Musala).

Proyek di Aceh Tamiang ini merupakan bagian dari target ambisius Danantara Indonesia untuk membangun total 15.000 unit Hunian Danantara yang tersebar di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari sinergi kuat antar-perusahaan milik negara: Sektor Kelistrikan: Pasokan listrik dipastikan keandalannya oleh PLN. Sektor Komunikasi: Dukungan konektivitas dan jaringan disediakan oleh Telkom. Sektor Keuangan: Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) memberikan dukungan pendanaan strategis untuk memastikan fasilitas umum dan sosial berfungsi optimal.

"Langkah ini adalah wujud nyata BUMN hadir untuk masyarakat. Kami tidak hanya membangun fisik bangunannya, tetapi membangun ekosistem kehidupan sementara yang layak bagi warga sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing," pungkas Dony Oskaria.

(JW/RZD)