Kepala Staf Khusus Kemenko IPK, Irjen Pol Arif Rachman, mengatakan pembangunan jembatan ini sebagai respons cepat terhadap putusnya akses penghubung akibat kerusakan infrastruktur yang menghambat mobilitas dan aktivitas masyarakat setempat.

“Jembatan perintis ini dibangun untuk memastikan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal. Akses penghubung antarwilayah adalah urat nadi perekonomian dan pelayanan sosial. Negara tidak boleh abai terhadap kondisi seperti ini,” ujar Arif Rachman, Minggu (28/12/2025).

Menurutnya, jembatan perintis menjadi sarana vital bagi warga Desa Sidup untuk mendukung akses ekonomi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

Sebelumnya, jalur transportasi hanya dapat dilalui dengan perahu sederhana karena kondisi geografis yang sulit. Kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan komunitas Overlanding Indonesia, mempercepat pembangunan di wilayah terpencil dan rawan bencana.

"Pemerintah berharap jembatan ini dapat segera digunakan warga. Sembari menunggu pembangunan infrastruktur permanen di Desa Sidup dan sekitarnya," tegas Arief.

Kepala Staf Khusus Kemenko IPK juga menjelaskan, kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian negara dan komunitas untuk menjaga konektivitas, keselamatan, serta pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.

"Pembangunan jembatan perintis menunjukkan sinergi pemerintah dan komunitas sebagai model percepatan pembangunan kewilayahan, khususnya di daerah terpencil dan terdampak bencana," pungkasnya.

(MC/RZD)