Siaga Bencana dan Nataru: Bulog Sumut Pastikan Stok Beras 42.000 Ton Aman Terkendali

Siaga Bencana dan Nataru: Bulog Sumut Pastikan Stok Beras 42.000 Ton Aman Terkendali
Siaga Bencana dan Nataru: Bulog Sumut Pastikan Stok Beras 42.000 Ton Aman Terkendali (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Medan - Sebagai salah satu provinsi yang terkena bencana alam berupa banjir dan tanah longsor pada akhir November lalu, Sumatera Utara (Sumut) memiliki potensi yang cukup tinggi terhadap kelangkaan pasokan bahan pangan pokok baik beras, minyak goreng, gula pasir dll.

Hal ini potensial terjadi, karena dampak dari bencana tersebut, yaitu adanya kerusakan lahan pertanian milik masyarakat dan terputusnya jalur logistik darat dari dan ke sejumlah daerah di wilayah Sumut.

Tidak hanya itu, dengan masuknya waktu libur Natal dan Tahun Baru 2026 juga berpotensi meningkatkan permintaan masyarakat terhadap bahan pangan pokok.

Perum Bulog sebagai salah satu operator yang melaksanakan penugasan dari Pemerintah dalam pengelolaan pangan, telah mengantisipasi hal ini sebelumnya. Sarana dan prasarana pergudangan yang memadai dan dapat menjangkau ke seluruh wilayah, memudahkan Bulog dalam melaksanakan penugasan dari Pemerintah.

Bulog Kanwil Sumut memiliki jaringan pergudangan hingga 35 unit gudang dengan kapasitas stok untuk menyimpan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sebesar 73.000 ton, dan telah tersebar di 18 titik.

"Gudang Bulog dimanapun selalu dalam kondisi memiliki stok yang cukup, sehingga jika ada kejadian yang bersifat darurat misalnya bencana alam, maka stok CBP ini telah siap di distribusi," kata Budi, Pemimpin Wilayah Bulog Sumut, Rabu (31/12/2025).

Stok beras CBP saat ini di Kanwil Sumut sebanyak 42.000 ton, termasuk yang ada di wilayah yang terkena bencana yaitu Kota Sibolga dan Kabupaten Tapteng dengan stok sebanyak 750 ton.

Gubernur Sumut pada 30 November 2025 lalu telah menetapkan tanggap darurat di 16 Kab/Kota, yang ditindaklanjuti dengan penyediaan beras CBP sebanyak 6.527 ton untuk 1.864.857 orang warga terdampak bencana, dengan realisasi yang telah disalurkan sebanyak 4.551 ton untuk 1.300.434 warga terdampak.

“Terhadap sisanya yang 1.976 ton masih ada di gudang Bulog dan setiap saat bisa disalurkan,” Budi menambahkan.

Selain menyalurkan untuk warga di Sumut yang terkena dampak bencana alam, Bulog Sumut juga menyalurkan beras CBP untuk bantuan bencana alam ke wilayah Provinsi Aceh sebanyak 340 ton ke wilayah Tamiang 90 ton, Takengon 200 ton dan Gayo Lues 50 ton.

“Bulog Sumut dibantu BPBD dan Pemprov Sumut serta TNI AU di Lanud Soewondo untuk mengirimkan beras ini lewat jalur udara, termasuk 40 Ton ke wilayah Langsa dengan jalur laut dibantu TNI AL melalui Kodaeral 1 Belawan,” ujar Budi.

Seperti diketahui, beras CBP yang dikelola oleh Bulog tidak hanya untuk kebutuhan bencana alam, namun juga untuk Bantuan Pangan (Bapang) dan juga SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Menurut Budi, Banpang alokasi Oktober - Nopember 2025 telah disalurkan kepada 757.680 Penerima Bantuan Pangan (PBP) atau telah mencapai 89,7% berupa 20 Kg beras dan 4 liter Minyak Goreng.

Disinggung mengenai kondisi pangan, Budi menjelaskan bahwa Bulog Kanwil Sumut telah melaksanakan monitoring ke pasar-pasar tradisional serta retail modern yang ada di Sumut dan dipastikan pasokan pangan lancar dan harga pangan relatif terkendali.

Budi menyampaikan bahwa BULOG Sumut terus melakukan langkah antisipasi guna menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.

“Hingga saat ini, distribusi komoditi berjalan lancar dan harga di pasaran masih stabil. Bulog terus melakukan pasokan pangan seperti Beras, Minyak Goreng dan Gula Pasir untuk mengantisipasi gejolak harga,” pungkasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi