Lukisan Para Jawara

Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn. Pemerintah Republik Indonesia memiliki keperdulian untuk memajukan berbagai bidang keilmuan, pendidikan, seni dan olahraga. Salah satunya dengan cara memberi hadiah bagi warganya yang berprestasi. Di bidang seni ada anugerah seni yang diberikan kepada perorangan yang memiliki jasa terhadap perkembangan dan kemajuan seni di Indonesia.

Anugerah seni diberikan untuk bidang senirupa, senimusik, karawitan, tari dan pedalangan, serta senisastra dan teater. Untuk bidang senirupa, pemberiah hadiah anugerah seni digolongkan lagi menjadi senirupa tradisional/ klasik dan kontemporer.

Pemberian hadiah anugerah seni merupakan pengakuan oleh pemerintah terhadap integritas dan dedikasi seniman dalam mengembangkan bidangnya. Syarat penerima anugerah seni di antaranya, menghasilkan karya seni bermutu tinggi, diakui oleh masyarakat luas. Berjasa bagi perkembangan seni di Indonesia.

Adanya pemberian hadiah anugerah seni berdampak positif bagi para seniman. Mereka yang menerima hadiah anugerah seni medapatkan reward yang cukup besar dari pemerintah serta pengakuan dalam bentuk prestise. Hhal ini bisa memicu seniman lain untuk berprestasi. 

Sejak tahun 1969 hingga akhir tahun 1980an ada 30 seniman senirupa penerima anugerah seni dari pemerintah. Pemberian anugerah seni oleh Pemerintah Republik Indonesia diatur dalam Keputusan Presiden RI. Pengaturannya bersama-sama  dengan hadiah untuk ilmu pengetahuan, pendidikan dan olah raga. 

Seniman penerima hadiah anugerah seni, pencalonannya diusulkan melalui pertimbangan panitia oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang memutuskan diterima atau tidaknya usulan tersebut.   

Berikut ini nama para seniman  penerima hadiah anugerah senirupa sejak tahun 1969 hingga tahun 1988. Penerima hadiah anugerah seni tahun 1969, Raden Saleh, Affandi, I Cokot; 1970 yaitu  I Gusti Nyoman Lempad, S Sudjojono, R.J Katamsi, T. Sumardjo; 1971 yaitu I B Nyana, Srihadi Sudarsono, Fadjar Sidik, Suparto; 1972 yaitu  I B Gelgel, M B Prayitnowiguno, Zaini, Achmad Sadali, Widayat, 1977 yaitu Cok Oka Tubelan, Kusnadi, 1978 yaitu Cok Gde Agung Sukawati, 1979 yaitu Wakidi, 1980 yaitu  I Wayan Ayum, Popo Iskandar 1981 yaitu Edhi Sunarso, I Gusti Made Deblog; 1982 yaitu Gregorius Sidharta; 1983 yaitu  RMP Soehatmanto, 1984  yaitu Abas Alibasyah, 1985 yaitu Ida Bagus Made Widja Abdul Djalil Pirous, 1988 yaitu Ida Bagus Tilem.

Lukisan karya penerima anugerah seni oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipamerkan di Gedung Pameran Seni Rupa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta, pada tanggal 11 januari 1988. Pameran lukisan karya 7 pelukis penerima anugerah seni dan 17 pelukis muda pilihan dari seluruh Indonesia. Lukisan yang dipamerkan dari penerima anugerah seni adalah kreasi Abas Alibasyah, Abdul Djalil Pirous, Fadjar Sidik, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Suparto, dan Widayat.

Lukisan-lukisan kreasi 17 pelukis muda pilihan yang dijadikan pendamping pameran adalah lukisan kreasi Acep Zamzam Noor, Agus Burhan, Agus Kamal, Alexadri Luthfi, Dede Eri Supria, Diyanto, Effendi, Hardjiman, I Dewa Nyoman Batuan, I Dewa Putu Sena, I Gusti Nengah Nurata, Ivan Sagito, Lucia Hartini, Made Wianta, Putut H Pramana, Suatmadji dan Sutjipto Adi.

Di berbagai daerah di Indonesia, sejumlah pemerintah daerah juga memberikan penghargaan bagi para seniman yang berprestasi. Pemerintah daerah yang telah memberikan hadiah anugerah seni tingkat daerah adalah Pemda DKI Jakarta. Hadiah  diberikan melalui kompetisi-kompetisi senirupa yang diselenggarakan tiap tahun.

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta juga memberikan hadiah anugerah seni bagi para seniman berprestasi melalui Biennale Seni Rupa yang diselenggarakant tiap dua tahun. Demikian juga dengan Pemda Bali dan sejumlah pemerintah daerah lainnya.

Pemberian hadiah anugerah seni di tingkat daerah mampu memicu para seniman daerah untuk berkarya lebih berkualitas, berdedikasi dan memiliki integritas terhadap bidang yang ditekuninya.

Pemerintah Daerah Sumatera Utara termasuk pemerintah daerah yang belum memberikan penghargaan terhadap seniman daerahnya. Tidak pernah terdengar adanya pemberian hadiah anugerah seni yang cukup signifikan besarnya, hadiah anugerah seni bagi para seniman melalui kompetisi-kompetisi seni tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah ini.

Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi