Oleh: Khairun Nissa. Abdullah bin Umar ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ada seorang wanita disiksa disebabkan mengurung seekor kucing hingga mati kelaparan lalu wanita itu pun masuk neraka. Ia tak memberinya makan dan minum ketika ia mengurungnya dan tidak membiarkannya berkeliaran sehingga dia dapat memakan serangga tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Binatang adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang memiliki banyak jenis dan bentuk, mulai dari yang tinggal dilaut, darat dan pula yang melintasi udara. Sebagai umat manusia, kita hidup berdampingan dengan alam, namun karena ketamakan dan keserakahan manusia, banyak hutan yang dibakar untuk dibuat lahan baru, ataupun hewan yang sengaja untuk dibunuh untuk diawetkan ataupun diambil bagian tubuhnya. Contohnya saja, gajah sumatera telah banyak yang dibunuh dan diambil gadingnya, cara yang ditempuh untuk mendapatkan uang dengan mudah tersebut tentu tidak bisa dibiarkan karena telah melanggar norma yang ada. Apabila dibiarkan, ekosistem akan terganggu apabila manusia dengan serta merta merusak alam dan juga membunuh hewan-hewan liar, akibatnya pun akan dirasakan oleh manusia dikemudian hari.
Dari banyaknya jenis hewan tersebut, ada banyak hewan yang bisa kita jadikan sebagai hewan piaraan., dilansir dari HuffingtonPost, 12 Mei 2013 (Tempo.co) Ada banyak manfaat apabila kita memelihara hewan, Yang pertama adalah melindungi dari infeksi saluran pernafasan, Hasil penelitian pada tikus yang dipaparkan pada April lalu di pertemuan tahunan Komunitas Mikrobiologi Amerika mengemukakan debu yang diambil dari anjing dapat melindungi rumah terhadap virus respiratory syncytial virus (RSV). Ini adalah virus yang dapat meningkatkan risiko asma. "Tikus yang makan debu tidak menunjukkan gejala yang berhubungan dengan infeksi saluran napas RSV, seperti peradangan dan produksi lendir," ujar Kei Fujimura, peneliti dari Universitas California, San Francisco.
Membuat jantung mudah beradaptasi, Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini di Jurnal Kardiologi Amerika menunjukkan orang dengan penyakit kronis dan memelihara binatang maka ia akan memiliki jantung dengan kemampuan adaptasi yang baik.
Mengurangi risiko stres di tempat kerja, Membawa peliharaan ke tempat kerja dapat membantu menurunkan tingkat stres Anda dan meningkatkan kepuasan kerja Anda. "Kehadiran hewan peliharaan dapat berfungsi sebagai pengendali kesehatan yang murah yang dapat mendukung Anda dan rekan kerja di kantor sehingga meningkatkan daya kerja,” ungkap Randolph T. Barker, Ph.D., seorang guru besar manajemen di Universitas Virginia Commonwealth. "Tentu saja, tetap perlu ada kebijakan untuk memastikan bahwa hewan yang akan dibawa adalah hewan rama ramah, bersih, dan berperilaku baik," dia menambahkan.
Meningkatkan percaya diri, Menurut sebuah studi dalam Journal of Personality and Social Psychology, orang yang memelihara hewan akan merasa lebih percaya diri dan tidak kesepian dibandingkan dengan orang tanpa hewan peliharaan. Selain itu, The Daily Mail juga melaporkan bahwa pada umumnya, pemilik hewan peliharaan lebih berani dan ekstrovert daripada rekan-rekan mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan. "Hewan dapat berfungsi sebagai sumber dukungan sosial dan memberikan banyak manfaat psikologis dan fisik yang positif bagi pemiliknya," tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Dalam Islam, sangat banyak contoh dan pola hidup yang bisa dijadikan teladan dalam menyayangi binatang. Bahkan untuk memakannya saja, ada adab yang harus dilakukan, manusia membutuhkan protein untuk memberikan tenaga bagi tubuh manusia, protein tersebut sebagian terdapat ditubuh hewan, untuk itu islam mengajarkan kita cara menyembelih binatang, agar ia tidak merasa tersiksa dan dapat pula dimanfaatkan untuk manusia. Mulai dari cara menyembelih hingga menggunakan pisau tajam yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Ada beberapa hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya, yakni daging Babi dan juga Anjing. Namun, bukan berarti pula hewan tersebut hina dan dibiarkan begitu saja, hadist ini juga mengajarkan kita bahwa semua jenis hewan bisa mendatangkan manfaat bagi kita semua.
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda, “Ada seekor anjing yang sedang berputar-putar di dekat sebuah sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu anjing itu dilihat oleh seorang wanita pezina dari para pezina Bani Israil. Wanita itu pun melepas sepatunya (dan mengambil air dengan sepatu itu) kemudian memberi minum anjing tersebut sehingga dia diampuni karena perbuatannya itu/” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadist yang hampir serupa disebutkan pula secara rinci dan jelas, yakni Abu Hurairah ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ada seorang lelaki yang sedang berjalan lalu dia merasa sangat haus sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air sumur tersebut. Ketika dia keluar, didapatinya seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata, “Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami tadi.” Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisilah sepatunya dengan air dan sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik ke atas lalu memberi minum anjing itu. kemudian Allah berterimakasih kepadanya dan mengampuninya.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita akan mendapat pahala dengan berbuat baik kepada binatang?” Beliau menjawab, “Terhadap setiap makhluk bernyawa diberi pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menyayangi binatang akan membuat kita menjadi seseorang yang lebih sabar dan peka terhadap lingkungan. Binatang pun bisa dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan manusia, dahulu saat belum ada kendaraan manusia memanfaatkan kuda, kedelai ataupun gajah untuk mengangkut barang. Saat ini, kita pun bisa memanfaatkannya untuk memberikan hiburan dan kebahagiaan apabila kita mampu memeliharanya dengan baik.
Semoga, dengan tulisan ini kita bisa lebih sadar dan peka terhadap binatang yang ada disekitar kita, memberikan makan kepada kucing yang kelaparan, tidak membunuh binatang untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok dan juga memelihara binatang peliharaan dengan baik akan memberikan kebaikan pula untuk diri kita, ditambah pahala dari Allah SWT, Amin In sha Allah.
Penulis adalah Alumni FKIP Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.