SUDAH bukan rahasia lagi bila Slank menggelar konser kerap terjadi kericuhan antar-penonton. Ternyata salah satu pemicu hal tersebut adalah karena bendera.
Dalam setiap konser, bendera Slank kerap berkibar diantara penonton. Tak jarang, bendera berukuran besar kerap berkibar dan menghalangi penonton di belakangnya.
Hal ini ternyata membuat Slanker kerap terpancing emosi karena terhalang menonton band pujaannya itu.
"Tentang bendera terakhir show kita di Jogja ternyata gue baru menemukan bahwa kejadian ada gejolak di tengah penonton itu karena bendera yang nutupin di penonton di belakang. Jadi penonton itu ngelemparin sesuatu untuk nurunin bendera itu," ujar Kaka di hotel Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (7/11) malam.
Pelantun Virus tersebut lantas mengimbau pada para Slanker dimanapun agar tidak mengibarkan bendera Slank demi menghindari aksi-aksi keributan yang kerap terjadi.
"Kalau bisa Slankers Indonesia atau dunia sebaiknya bendera itu bisa dijadiin gravity di tembok-tembok stadion atau daerah lo untuk menyambut Slank datang. Jadi bukan diangkat pas nonton karena itu yang memicu keributan dan gesekan," pintanya.
Tanggapan Slank
Terkait rencana Ahmad Dhani membuat Kementrian tandingan yang bergerak di bidang seni dan industri, ditanggapi secara dingin oleh Slank. Diakui Bimbim, sejak 2008 mereka telah menjalani manggung di mancanegara.
"Ah malas gue jawabnya. kita sudah main lebih di 15 negara dan rilis album internasional juga. Tahun depan mau tur lagi keliling dunia," ujar Bimbim disela-sela latihan konser Revolusi Bunga: Generasi Wangi.
Hal senada juga terlontar dari sang gitaris, Abdee Negara. Terkait kabinet kementrian saat ini, menurutnya Jokowi dan JK sudah memikirkan masalah industri kreatif. "Soal Dhani no comment, tapi setahu saya pak Jokowi punya rencana badan ekonomi kreatif. Dan saya setuju karena itu langkah yang tepat. Pertama ekonomi kreatif lintas sektor sangat banyak," papar Abdee. (kpl)