Menikmati Keindahan “Keke” Sabah

Oleh: James P. Pardede. Menikmati tempat-tempat ‘nongkrong’ di Kuala Lumpur Malaysia seakan tak ada habisnya. Setelah mencicipi beberapa jenis masakan di Bukit Bintang - Kuala Lumpur Malaysia, saya duduk sejenak di salah satu cafeé yang menawarkan beragam menu dan minuman.

Seraya mendengar lantunan lagu-lagu yang dikumandangkan penyanyi dan band lokal, beberapa lagu yang dikumandangkan tak asing ditelinga, karena lagu-lagu itu berasal dari Indonesia. Teh tarik dingin kembali saya minum, dan kentang goreng yang dihidangkan saya kunyah perlahan. Waktu berlalu, hingga larut malam dan mata pun terpejam.

Keesokan harinya, perjalanan menik- mati beberapa kawasan wisata di negara tetangga Malaysia dilanjutkan. Perjalanan berikutnya adalah menikmati keindahan Kota Kinabalu, Sabah – Malaysia. Sebutan paling akrab untuk Kota Kinabalu adalah “Keke - KK”. Saat berada di dalam pesawat Malaysia Airlines menuju Bandara Internasional Kinabalu, pertanyaan yang terlintas di benak saya adalah seperti apa Kota Kinabalu yang menurut pramugari MAS, kota itu sangat menawan. 

Kota Kinabalu (KK) sebagai ibukota negara bagian Sabah yang terletak di tepi Laut China Selatan menawarkan pesonanya, berupa pantai yang indah dengan pemandangan terumbu karang, pulau-pulau kecil dan pegunungan tinggi. Kota yang dibangun kembali pada tahun 1967 setelah hancur lebur akibat perang dunia II ini, meski tidak terlalu luas namun tampak bersih, teratur dan tertib. 

Salah satu tempat menarik di kota ini adalah “Atkinson Clock Tower”, sebuah menara jam besar peninggalan Kolonial Inggris yang dibangun pada tahun 1905 yang dinamai berdasarkan nama seorang kepala wilayah kota pertama FG Atkinson. 

Kota Kinabalu kini telah dilengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti hotel dan pusat perbelanjaan, antara lain Warisan Square dan 1Borneo, sebuah hypermall terbesar di Malaysia Timur yang dilengkapi dengan empat buah hotel. 

Bahkan bandar udara Kinabalu yang dinamis dan terus mengalami perubahan, kini telah menjadi bandara tersibuk kedua setelah Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Wisatawan mancanegara pun saat ini sudah semakin banyak yang menjadikan kota ini sebagai kota tujuan wisatanya.

Berada di Kota Kinabalu yang kawasannya satu gugusan dengan kepulauan Kalimantan (Borneo) sesungguhnya tidak ada yang terlalu istimewa. Hanya saja, pemerintah dan masyarakatnya memiliki kepedulian terhadap perkembangan kota dan menyukai keindahan. Kota ini terlihat sangat bersih dan lalulintasnya teratur.

Kinabalu, sebenarnya bukan melulu Kinabalu Park dengan Gunung Kinabalunya. Geliat pariwisata di Sabah patut diacungi jempol. Itulah kesan pertama ketika sudah menginjakkan kaki di Bandara Internasional Kinabalu. Jutaan wisataan datang setiap tahun ke daerah ini untuk menikmati keindahan panorama alam atau sekadar menikmati keindahan kotanya.

Kalau mengamati beberapa bangunan di kota ini, masih banyak bangunan peninggalan zaman dulu dan bentuknya tak jauh berbeda dengan kawasan Kesawan Medan. Beberapa gedung pusat perbelanjaan mengadopsi arsitektur barat dan dipadukan dengan nuansa lokal. Struktur dan konstruksi bangunannya terlihat sangat kokoh. 

Suasana di kota ini menjadi pembeda dengan kota lainnya, dimana lalulintasnya tertib, tidak macet. Sangat jauh berbeda dengan budaya dan disiplin berlalulintas di Indonesia. Merah, kuning dan hijau dianggap lampu hias jalan dan tak memiliki arti apa-apa, ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat kita yang lebih suka menerobos atau melanggar aturan lalulintas.  Di Kota ini tak tampak pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di trotoar jalan atau badan jalan. 

Jika ingin menemukan PKL di kota ini tempatnya sangat tertata rapi dan bersih, pemerintah Kota Kinabalu melokalisir pedagang kaki lima di sepanjang Jl Gaya yang berada di tengah kota. Lokasi itu menjadi tempat favorit turis untuk berbelanja cendera mata karena harganya dapat ditawar. Khusus hari Minggu, digelar Sunday Market dengan menambah tempat jualan PKL. 

Wisata Alam

Objek wisata alam di Sabah mayoritas mengandalkan wisata alam yang memang memiliki panorama yang laku dijual. Mulai panorama alam seperti kawasan hutan lindung Taman Nasional Gunung Kinabalu, wisata pantai dan laut di Pulau Manukan dan Sipadan. 

Objek wisata lainnya yang diminati wisatawan seperti arung jeram di Sungai Kiulu. Atau tur menyaksikan kera play boy probocis monkey di kawasan hutan bakau Sungai Klias, sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Kinabalu. Sementara wisatawan yang suka melihat koleksi tanaman hutan dapat datang ke Kinabalu Botanical Garden yang memiliki ribuan koleksi tanaman hutan tropis. Kawasan seluas 754 km persegi ini menyimpan flora dan fauna khas hutan tropis. Dari tempat ini pengunjung dapat memulai pendakian ke Lows Peak, puncak Gunung Kinabalu dengan ketinggian 4.095 meter.

Bagi yang suka wisata perkebunan dapat menyambangi Sabah Tea Garden, menyaksikan proses pembuatan teh secara alami tanpa bahan kimia. Kebun teh ini berhawa sejuk serta memiliki panorama alam yang sangat bagus untuk refresing melepas penat. Di tempat ini juga menyediakan penginapan rumah panggung, rumah khas adat suku pegunungan.

Kota Kinabalu saat ini terus berbenah untuk menarik minat wisatawan. Tempat-tempat makan di kota ini juga sangat beragam. Ada yang menawarkan santapan segar berbahan ikan, kepiting dan udang. Ada juga tempat nongkrong di Warisan Square yang lokasinya sangat dekat dengan laut dan bisa memandang laut bebas dari Waterfront Esplanade (Anjung Samudera), singgah sejenak di tempat membeli oleh-oleh khas dari Kinabalu, Sabah di Jalan Tun Fuad Stephens. ***

()

Baca Juga

Rekomendasi