Meningkatkan Pengembangan Produk Ramah Lingkungan

Oleh: Mega Yudia Tobing. Permasalahan lingkungan seakan tak pernah bisa dihilangkan dalam kehidupan manusia, semakin hari bahkan semakin meningkat saja. Peningkatan permasalahan lingkungan yang terjadi di dunia, mulai dari pemanasan global, krisis energi hingga pencemaran lingkungan mendasari banyak perusahaan sekarang menerapkan sistem gaya hidup ramah lingkungan dengan meluncurkan produk-produk yang ramah lingkungan.

Istilah seperti go green, eco-friendly dan ramah lingkungan banyak menjadi tren di acara talk show, iklan dan kemasan produk. Istilah ramah lingkungan telah banyak digunakan untuk berbagai produk, namun istilah tersebut dipakai belum pada arti yang sebenarnya. Dengan memahami makna yang sebenarnya istilah ramah lingkungan, dapat diterapkan kegiatan kegiatan yang mengarah pada hidup sehat bagi lingkungan dan manusia di dalamnya.

Ramah lingkungan (eco-friendly) berarti tidak merusak lingkungan dan mengganggu keseimbangan di dalamnya. Konsepsi dari hidup ramah lingkungan dapat dilihat dari empat pilar yang sangat berhubungan, yaitu ekonomi, ekologi, politik dan budaya. Konsep ramah lingkungan ini sangat baik untuk diterapkan demi menjaga keberlangsungan lingkungan untuk generasi selanjutnya dan meningkatkan taraf kesehatan manusia di bumi.

Banyak keutungan diperoleh dari mengembangkan dan memasarkan produk ramah lingkungan. Manfaat tersebut antara lain menjaga sumber daya alam, mengurangi emisi, mengurangi penggunaan energi, mengurangi limbah, mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi biaya produksi bagi perusahaan, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan juga meningkatkan potensi ekspor. 

Produk ramah lingkungan adalah produk yang berasal dari bahan yang tidak mencemari lingkungan, kemasannya mudah terurai, tidak banyak mengeluarkan limbah, bahkan proses produksinya menggunakan sumber energi alternatif seperti sinar matahari. Produk ramah lingkungan kini sudah banyak dipasarkan. Produk ramah lingkungan diarahkan di hampir semua bidang kehidupan. Produk-produk ramah lingkungan tersebut di antaranya mouse ramah lingkungan, mesin fotokopi ramah lingkungan, jam tangan bertenaga matahari, komputer ramah lingkungan, lampu bertenaga matahari, kemasan daur ulang, dan lain-lain. 

Perkembangan produk-produk ramah lingkungan ternyata bukan hanya menjadi inovasi perusahaan-perusahaan saat ini tetapi juga di kalangan mahasiswa dan pelajar. Hal ini terbukti dengan adanya perlombaan-perlombaan dengan konsep produk ramah lingkungan baik secara nasional maupun internasional yang memacu semangat dan kreativitas mereka untuk menciptakan produk baru yang ramah lingkungan yang dapat berguna dalam kehidupan manusia seperti lomba kreasi dan inovasi produk ramah lingkungan untuk rumah tangga dan Inception (Inovation on Product Design Competition) yang menerapkan konsep green manufacturing dan green product. 

Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan karena penduduknya yang banyak. Hal ini membuat banyak perusahaan luar menjadikan Indonesia menjadi salah satu target pemasaran. Banyak acara-acara yang diprogram untuk memperkenalkan produk-produk dari luar termasuk produk ramah lingkungan. Seperti halnya pada bulan Mei lalu, Taiwan menggelar acara Taiwan Green Products Pavilion untuk memperkenalkan produk-produk ramah lingkungan dari negara tersebut seperti lampu LED, solar panel, kain yang dibuat dari ampas kopi, bahan bangunan ramah lingkungan, mesin yang dapat memproses limbah makanan menjadi pupuk organik, dan juga sampo berbahan baku kopi. 

Di Indonesia sendiri pembuatan produk ramah lingkungan sudah merambah industri kecil dan menengah. Produk ramah lingkungan yang dibuat berupa hasil daur ulang sampah untuk dijadikan produk baru yang dapat dimanfaatkan. Produk tersebut dapat berupa kerajinan tangan, tas, dompet, guci dan lain-lain. 

Sikap Konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan

Konsumen di Asia-Pasifik lebih menyadari pentingnya lingkungan. Hal ini mempengaruhi mereka mengambil keputusan dalam pembelian produk. Mereka lebih meminati produk yang dihasilkan dari produsen yang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi dan bersedia membayar lebih mahal produk ramah lingkungan.

Sikap konsumen terhadap produk ramah lingkungan dinilai baik. Meski tak sepenuhnya masyarakat di belahan dunia ini menyadari akan pentingnya lingkungan, terkadang tanpa sadar mereka sudah turut andil dalam pembelian produk ramah lingkungan.

Peningkatan pembelian produk ramah lingkungan semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut sumber yang diperoleh, analisa menunjukkan peningkatan rata-rata tahunan penjualan sebesar dua persen untuk produk yang menempelkan label “produk ramah lingkungan” di kemasannya. Naik lima persen untuk produk yang juga melakukan komunikasi pemasaran produk ramah lingkungan. 

Menjadi Konsumen Ramah Lingkungan

Konsumen ramah lingkungan turut serta dalam memulai perilaku go-green pada kehidupan sehari-hari dengan memilih produk yang ramah lingkungan (eco-friendly) disamping menerapkan gaya hidup ramah lingkungan seperti memberli produk dalam jumlah besar sehingga tidak perlu sering-sering membeli, membeli produk daur ulang, mengurangi penggunaan tisu, menghindari produk berkemasan plastik dan kaleng dan lain-lain. Salah satu cara memilih produk yang ramah lingkungan adalah dengan membaca logo pada kemasan produk. Biasanya untuk produk ramah lingkungan logo yang sering dijumpai yaitu gambar tiga panah membentuk satu siklus yang menandakan bahwa produk dapat di daur ulang seperti sering dijumpai pada kemasan makanan atau kantong plastik tertentu. 

Untuk lebih banyak mengetahui produk-produk ramah lingkungan, konsumen sebaiknya lebih aktif mencari info dari internet dan lebih peka terhadap tayangan iklan di televisi yang menawarkan produk ramah lingkungan. Sudah banyak sekarang iklan yang menawarkan produk ramah lingkungan misalnya saja Hanoch (lampu hemat energi).

Membuat sebuah produk ramah lingkungan dan baik untuk keselamatan manusia masih terus dipikirkan bahkan kini sudah banyak perusahaan-perusahaan menggunakan peran ahli teknologi dalam menciptakan produk ramah lingkungan. Tampaknya, produk ramah lingkungan akan menjadi suatu gebrakan baru yang akan segera berkembang luas dalam setiap sendi kehidupan manusia. 

Hal ini juga tidak akan terlaksana dengan baik jika kita sebagai konsumen masih bersikap tidak peduli dengan perilaku konsumsi kita (tidak menghiraukan produk yang aman bagi lingkungan) dan tetap dalam gaya hidup yang tidak ramah lingkungan. Kita sebagai konsumen sebaiknya harus peduli bahkan jika bisa menuntut perusahaan-perusahaan untuk lebih mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan. 

Harapannya, semoga produk-produk ramah lingkungan semakin dinikmati oleh konsumen bahkan kualitasnya harus lebih baik daripada produk yang tidak ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan diharapkan juga senantiasa mengembangkan produk-produk ramah lingkungan yang berkualitas demi mendukung perubahan lingkungan dan kehidupan manusia ke arah yang lebih baik.

(Penulis adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara)

()

Baca Juga

Rekomendasi