Medan, (Analisa). Untuk memudahkan dokter anak menanggulangi atau mencegah penyakit yang dialami anak, dokter anak harus tau berapa jumlah terbanyak penyakit anak.
Demikian ditegaskan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Aman Bhakti Pulungan SpA (K) saat melantik Pengurus IDAI cabang Sumut periode 2014-2017 di Hotel Santika Medan, baru-baru ini.
“Kita harus tahu penyakit apa yang paling banyak yang sedang dialami anak-anak di daerah ini. Tujuannya agar kita bisa melakukan advokasi kepada stakeholder, sehingga penyakit serupa tidak bertambah banyak,” ujarnya.
Menurutnya, IDAI harus membantu pemerintah untuk membuat anak-anak Indonesia sehat jiwa dan raga. “Anak ini asset kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga anak-anaknya agar tetap sehat jiwa dan raga. Bayangkan, kalau banyak anak-anak sakit, bayangkan ketika remaja, maka ini akan menjadi beban negara, asuransi manapun bangkrut untuk membiayai masalah kesehatannya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, diminta agar dokter anak aktif mensosialisasikan pemberian ASI ekslusif dan imunisasi. “Kita harus tahu batasan umur anak itu sampai usia 18 tahun. Ke depan jangan ada lagi anak-anak yang meninggal karena diare, pneumonia dan HIV sesuai tujuan pembangunan millennium,” tambahnya.
Ketua IDAI Sumut Prof dr Munar Lubis SpA (K) mengatakan, pihaknya akan berbuat dan bertindak untuk membantu pemerintah menurunkan angka kematian anak. Dia juga mengingatkan anggotanya agar lebih intensif melakukan komunikasi dengan orangtua pasien.
“Sakit apa dan obat apa yang diberikan tolong dikasih tahu atau diterangkan ke orangtua pasien, sehingga mereka mengerti tujuan pemberian obat ini,” katanya sembari menambahkan bahwa jumlah dokter anak di Sumut sudah mencukupi. Hanya saja distribusinya ke daerah belum berjalan.
“Distribusi dokter ini bukan wewenang kita, tetapi Kemenkes. Kalau jumlah dokter anak sekarang 206 di Sumut, ini sudah cukup. Tetapi masih ada daerah seperti Natal dan Sibuhuan Palas yang belum memiliki dokter anak, dan kita akan kirim PPDS Anak ke sana,” tambahnya.
Bekerjasama
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut dr Suhelmi SpB berharap, pengurus IDAI yang baru dilantik dapat bekerjasama dengan IDI. “Ke depan tantangan kita tidak ada habisnya terutama permasalahan kesehatan anak. Kami berharap, pengurus yang baru ini lebih baik lagi,” ujar Suhelmi.
Adapun kepengurusan IDAI Sumut yakni Ketua IDAI Sumut periode 2014-2017 Prof Dr H Munar Lubis, SpA (K), Sekretaris Dr Selvi Nafianti, SpA (K). Pengurus ini terdiri beberapa bidang, yakni Bidang Organisasi DR Charles Siregar SpA, Bidang Ilmiah Dr Terapul Tarigan SpA (K), Bidang Pembinaan Kode Etik kedokteran Prof Dr Atan Baas Sinuhaji SpA (K), Bidang Hukum Dr Ridwan M Daulay SpA (K), Bidang Litbang Dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu M Ked (ped) SpA, Bidang Pengabdian Masyarakat Dr Hj Tiangsa Sembiring M Ked (ped) SP A (K), Bidang Pembinaan Kesejahteraan Anggota Dr Melda Deliana M Ked (ped) SpA, Bidang Komunikasi dan Informasi Dr Alfian Nasution SpA, Bidang Penanggulangan Bencana Dr H Muhammad Ali SpA (K) dan Bidang Olahraga dan Kesenian Dr Hj Feraluna Nasution SpA. (mc)