Sumber hukum, setelah Alquran adalah al-Hadis, ia merupakan perkataan, perbuatan dan taqrir (ketetapan) Rasulullah Saw. Namun dalam ilmu hadist dikenal juga dengan hadis qudsi.
Apa itu hadis qudsi? Sesuatu yang dikabarkan Allah Ta’ala kepada Nabi-Nya (Muhammad Saw) dengan melalui ilham atau mimpi, yang kemudian Nabi menyampaikan makna dari ilham atau mimpi tersebut dengan ungkapan kata beliau sendiri.
Ini artinya, hadis itu berasal dari Allah Swt tetapi redaksinya berasal dari Nabi Muhammad Saw. Berbeda dengan Alquran di mana Nabi Muhammad tidak bisa melakukan intervensi terhadap ayat-ayat yang datang dari Allah tersebut, sehingga jangan heran ada ayat yang mengkritik Rasulullah Saw.
Dalam hal hadis qudsi ini, ulama hadist menjelaskan tidak banyak, hanya berjumlah lebih kurang 100 hadis. Ada empat kitab hadis qudsi yang dinilai sangat populer yaitu Al-Ithafat Al-Sunniyyah karya Al-’Allamah Al-Munawi, Al-Ithafat Al-Sunniyyah fi Al-Ahadist Al-Qudsiyyah karya Muhammad Al-Madani, Al-Ahadits Al-Qudsiyyah karya Tim Penyusun dari Lembaga Kajian Al-Azhar dan Al-Maqashid Al-Sanniyyah karya Ibnu Balaban Al-Maqsisidi.
Buku Syarah 100 Hadis Qudsi: Panduan Kesempurnaan Aqidah, Ibadah dan Akhlak, merupakan hasil karya Muhammad ‘Awwamah salah seorang ulama hadis Madinah Al-Munawarah. Judul asli buku ini adalah: Min Shihah al-Hadits Al-Qudsiyyah: Mi’ah Hadits Qudsi Ma’a Syarhiha.
Menurut keterangan sang penulis buku ini. Sesungguhnya hadis-hadis qudsi ini memiliki dua dimensi cahaya (ilmu) yaitu cahaya kalam ilahi (dimensi ketuhanan) dan cahaya tutur kata Muhammad (dimensi kemanusiaan), oleh karena itu ia menilai, orang yang banyak mem baca hadis qudsi dan berusaha memahaminya akan merasakan efek ruhaniah khusus yang mampu menggetarkan hatinya. (hlm. vii)
Ada 100 hadis qudsi yang membicarakan tentang aqidah, ibadah dan akhlak. Semuanya dirangkum menjadi satu kesatuan yang utuh. Buku ini semakin lengkap karena di dalamnya juga menjelaskan sumber hadis, makna kosa kata serta penjelasan kandungan hadis. Tentu hal ini untuk lebih memudahkan para pembaca mencerna hadis-hadis qudsi ini.
Tentu saja buku ini sangat layak untuk dimiliki oleh siapa saja yang ingin mempelajari dan mendalami hadis-hadis qudsi, karena itu ‘wajib’ untuk dimiliki bagi mereka yang selalu bersentuhan dengan kajian-kajian hadis, baik itu mahasiswa maupun dosen dan masyarakat umum.
Namun, dalam penjelasan kandungan hadis, terkadang penulis menguatkan hadis tersebut dengan firman-firman Allah di dalam Alquran, nah sayangnya ada ayat-ayat yang tidak dicantumkan nama ayat dan surah tersebut di dapat sehingga memudahkan para pembaca untuk merujuk kembali ke Alquran, karena ini buku terjemahan, ayat-ayat tersebut hanya mencantumkan terjemahannya saja. Alangkah lebih ‘klop’ jika ayat-ayat tersebut dijelaskan surah dan ayatnya.
Terlepas dari hal tersebut, buku ini jelas memiliki keunggulan yang berbeda dengan buku-buku sejenis.